Layanan Digital Bisnis Masa Depan
Reporter:
Redaksi Tangeks|
Editor:
Redaksi Tangeks|
Sabtu 27-05-2017,04:37 WIB
Layanan digital menjadi bisnis masa depan bagi operator. Meski pendapatan dari bisnis itu masih terbilang kecil, pertumbuhannya bisa mencapai 50 persen.
Executive Vice President Telkomsel Area Jawa–Bali Ririn Widaryani menyatakan, kontribusi layanan digital terhadap revenue Telkomsel mencapai 7 persen saja di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa). ’’Tetapi, terus tumbuh seiring dengan tren gaya hidup anak muda dan kebutuhan terhadap sesuatu yang serbacepat,’’ katanya setelah perayaan ulang tahun ke-22 Telkomsel di Surabaya kemarin (26/5).
Kontribusi terbesar bisnis digital pun berasal dari layanan streaming musik dan nada sambung pribadi. Lalu, bisnis mobile banking maupun internet banking. Setelah itu, baru dari TCASH. ’’Layanannya banyak sekali, tapi porsinya kecil-kecil,’’ terangnya.
Bisnis digital memang menjadi sesuatu yang menantang bagi operator karena membutuhkan edukasi dan penetrasi yang kuat ke masyarakat. Tahun ini pihaknya menargetkan kontribusi dari bisnis digital mencapai 10 persen di Jabanusa.
Meski begitu, Ririn menjelaskan, di industri telekomunikasi, kontribusi bisnis digital paling banyak berasal dari iklan digital. ’’Kami dari operator menyediakan infrastruktur dan jaringannya,’’ ujarnya.
Di sisi lain, layanan TCASH dinilai Ririn mempunyai potensi cukup besar lantaran masyarakat yang memiliki akses ke perbankan, terutama di daerah, masih minim. ’’Jadi, mereka juga bisa menyimpan dana di TCASH dan ikut mendukung penetrasi pembayaran nontunai,’’ papar Ririn.
Karena itu, pihaknya gencar melakukan sejumlah promo dan menghelat acara untuk meningkatkan penetrasi penggunaan TCASH. Misalnya, TCASH TAP Market yang mampu menjaring 2 ribu pengguna baru dalam sekali acara. ’’TCASH memang masih minim kontribusi terhadap penjualan di bawah 5 persen,’’ terangnya.
Total pelanggan Telkomsel di area Jabanusa saat ini mencapai 46 juta. Lalu, terdapat 25 juta pengguna broadband dan 4 juta pelanggan 4G.
Sementara itu, Telkomsel ingin pemerintah segera melakukan tender frekuensi untuk 1.800 MHz. Sebab, saat ini frekuensi 1.800 MHz masih netral. Operator seluler pun berniat memanfaatkan frekuensi tersebut di jaringan 4G. (vir/c14/sof)
Sumber: