Festival Daur Ulang Sampah, Ajari Cara Buang Sampah
PANONGAN – Ketika ditanya tentang dongeng, yang melekat diingatan mereka adalah Kancil Mencuri Timun. Kenapa harus dongeng tersebut yang teringat? Duduk beralaskan tikar di halaman sekolah, siswa-siswi TK, SD, SMP dan SMK Darussalam Panongan, Kabupaten Tangerang tertawa terbahak-bahak. Mata mereka tertuju pada satu arah, seorang pria yang berdiri di hadapan mereka dengan memegang berbagai alat peraga untuk mendukung cerita mendongeng. Para siswa tersebut sedang menyimak sebuah cerita dari seorang pendongeng dari Sedekah Dongeng Nusantara, Budi Sabarudin. Sebuah dongeng yang mengajak para bibit muda di sana untuk membuang sampah di tempatnya. Pendongeng mengajak anak-anak tersebut menyanyi bersama, sebagai bagian dari dongeng tersebut. "Kalau bertemu sampah, diambil dibuang. Dibuangnya ke mana, ke tempat sampah," lantunnya yang juga diikuti oleh seluruh penonton tersebut. Sebuah kisah tentang Kerajaan Lalat yang yang nampak cemas dengan berbagai program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang seperti, Kurangi Sampah Setiap hari (Kurasaki), maupun Sanitasi Sekolah (Sanisek). Saat mendongeng, Budi Sabarudin mengajak 15 siswa Darussalam Panongan terlibat memerankan karakter lalat. Sehingga dongeng tersebut menjadi lebih interaktif. “Dongeng adalah salah satu cara menyampaikan pesan moral, tanpa anak-anak merasa digurui. Layaknya ajakan membuang sampah pada tempatnya, dikemas dengan dongeng menarik yang tak hanya membuat anak-anak terhibur, namun juga para guru yang hadir di ruangan tergelak. Hal tersebut membuktikan, jika dongeng tak hanya disukai anak-anak, namun juga orang dewasa. Interaksi dengan para murid, pun dengan guru di sana,” tegas Budi Sabarudin pendongeng dari Sedekah Dongeng Nusantara. Sementara itu, Ketua Yayasan Darussalam Panongan Suherli, menuturkan, kegiatan Festival Daur Ulang Sampah diisi dengan berbagai kegiatan, salah satunya dengan kegiatan dongeng. Selain itu, terdapat kegiatan workshop dan fashion show kreasi daur ulang. Siswa dan siswa Darussalam Panongan begitu antusias membuat dan menggunakan pakaian hasil daur ulang dari sampah. (mas)
Sumber: