Gubernur Riau Siap Atasi Karhutla
Jakarta -- Gubernur Riau Syamsuar mengaku mendapat pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau. Syamsuar menyebut Jokowi memiliki perhatian besar terhadap masalah karhutla. "Ya tentunya ada pesan bapak Presiden, karena bapak Presiden punya perhatian besar terhadap kebakaran hutan dan lahan," kata Syamsuar usai dilantik di Istana Negara, Rabu (20/2). Syamsuar menyadari wilayah Riau berbatasan dengan Singapura dan Malaysia. Dia mengaku akan menjaga marwah negara Indonesia dengan memastikan tak akan ada kasus karhutla di kemudian hari. "Yang mempengaruhi tentunya asap yang mengganggu nanti, baik anak-anak sekolah, dan kehidupan kami semua, dan juga berkaitan dengan penerbangan," ujarnya. Mantan Bupati Siak itu mengaku akan segera melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan kepada masyarakat Riau. Syamsuar mengatakan sampai pertengahan Februari ini terdapat beberapa titik api di sejumlah wilayah. "Ini yang baru-baru ini ada beberapa titik api, tapi ya kami semua yang di daerah bisa mengatasi," katanya. Dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Syamsuar dan Edy Nasution sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Riau periode 2019-2024, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/2) pagi. Pelantikan tersebut dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/P Tahun 2019 tentang Pengesahan, Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau masa jabatan tahun 2019-2024, yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara Cecep Sutiawan. Sebagaimana diketahui pasangan Syamsuar dan Edy Nasution menjadi pemenang dalam pemilihan Gubernur (Pilgub) Riau, Juni 2018. Pasangan ini meraih 799.289 suara atau 38,20 persen menyisihkan 3 (tiga) pasangan lainnya. Dalam sambutannya, Presiden meminta Gubernur Riau yang baru saja dilantik untuk mewaspadai kasus kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya. Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut karhutla terjadi di Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir dan Dumai, Riau. Sebagian besar kebakaran terjadi di lahan gambut milik masyarakat dengan jenis tanaman semak belukar. "Penyebab kebakaran lahan adalah disengaja untuk pembukaan lahan perkebunan dan pertanian," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulis, Selasa (19/2). Sutopo menyampaikan pada awal tahun ini, sejak 1 Januari-18 Februari tercatat 843 hektare lahan terbakar di Riau. Kebakaran lahan di Kabupaten Rokan Hilir 117 ha, Dumai 43,5 ha, Bengkalis 627 ha, Meranti 20,2 ha, Siak 5 ha, Kampar 14 ha, dan Kota Pekanbaru 16 ha. Kebakaran lahan telah menyebabkan beberapa daerah terkepung asap, meskipun intensitas, sebaran dan durasi tidak lama. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) tercatat sedang hingga baik pada Selasa (18/2). ISPU di Rumbai Pekanbaru tercatat 55 (sedang), Duri Camp di Bengkalis 55 (sedang), Dumai 71 (sedang), Minas di Siak 45 (baik), Duri Field di Bengkalis 40 (baik), Bangko di Rokan Hilir 13 (baik), Libo di Rokan Hilir 8 (baik) dan Petapahan di Kampar 28 (baik). Menurut Sutopo upaya pencegahan dan pemadaman karhutla pun sudah dilakukan oleh Manggala Agni KLHK, TNI, Polri, BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, Masyarakat Peduli Api, karyawan perusahaan perkebunan, aparat kecamatan, kelurahan dan masyarakat.(cnn)
Sumber: