Jokowi Tinjau Kesiapsiagaan Bencana

Jokowi Tinjau Kesiapsiagaan Bencana

PANDEGLANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melakukan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Pandeglang. Kali ini, presiden menghadiri acara puncak Tagana Masuk Sekolah (TMS) dan Kampung Siaga Bencana di Desa Panimbang Jaya, Kecamatan Panimbang, Senin (18/2). Dalam kesempatan itu, Jokowi sekaligus meninjau kesiapsiagaan bencana di Kabupaten Pandeglang pasca-diterjang tsunami Desember tahun lalu. Menurut Jokowi, secara keseluruhan wilayah Indonesia tergolong rentan diterpa bencana alam lantaran masuk dalam kawasan cincin api (ring of fire). "Saya ingin pastikan bahwa edukasi kebencanaan berjalan baik, karena kita tidak tahu bencana itu kapan akan terjadi," katanya saat memberikan sambutan. Oleh karena itu, kepala negara ini meminta masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi bencana. "Seluruh masyarakat pesisir harus siaga bencana, oleh sebab itu, saya meminta Kementerian Sosial melakukan edukasi kepada masyarakat pesisir melalui program Tagama Masuk Sekolah (TMS) dan Kampung Siaga Bencana (KSB)," ujarnya. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengapresiasi kinerja Tagana yang sudah memberi pembinaan kepada siswa-siswi di Kabupaten Pandeglang terkait kebencanaan. Kini para pelajar dinilai sudah memahami yang harus dilakukan ketika terjadi gempa atau tsunami. "Saya senang anak sekolah dan masyarakat sudah paham kesiapsiagaan bencana. Bencana yang terjadi dari Allah SWT kita harus syukuri apapun yang terjadi," ujar Jokowi. Hal itu terlihat ketika secara spontan Jokowi memanggil beberapa siswa untuk berdiri di sebelahnya, menanyakan apa yang harus dilakukan saat bencana gempa terjadi. "Kalau ada gempa, kita pegang kepala, cari meja dan ngumpet di bawahnya, setelah bencana reda saya akan lari keluar," kata Muhamad Alan, siswa SDN 1 Panimbang. Sementara itu, Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasamita mengatakan program itu dinamakan edukasi kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. "Ini adalah tindak lanjut dari presiden dalam rangka mengurangi risiko bencana. Agenda Tagana Masuk Sekolah (TMS) berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri dan Masyarakat sekitar," katanya. Agus menerangkan kegiatan itu sejatinya untuk mempercepat terbangunnya pemahaman masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan bencana. Sebab masyarakat merupakan kelompok pertama yang berhadapan langsung dengan bencana. "Keberhasilan edukasi ini tergantung dari cepatnya oemahaman masyarakat yang kami beri edukasi," tuturnya. Adapun kegiatan TMS sudah dilaksanakan sejak 15 hingga 18 Februari di 55 sekolah, delapan kecamatan, serta melibatkan 5.500 siswa dari jenjang SD, SMP, SMA, dan 725 guru. "Sedangkan terkait KSB (Kampung Siaga Bencana), ada delapan kecamatan yang difasilitasi sebagai KSB. Kedelapan kecamatan itu yakni Panimbang, Carita, Sukaresmi, Sumur, Cimanggu, Cigeulis, Cibaliung, dan Cibitung," paparnya. Terpisah, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan dirinya mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pemerintah pusat, baik saat evakuasi bencana maupun penanganan pasca bencana. "Kami banyak terbantu dari mulai evakuasi hingga pembuatan Huntara (hunian sementara), Huntap (hunian tetap), dan mitigasi bencanapun kami selalu diperhatikan oleh pemerintah pusat," kata Irna. Usai berdialog dengan warga, Presiden Jokowi menyempatkan dii untuk meninjau beberapa bantuan yang diberikan, seperti bantuan uang kurang lebih sebesar Rp 1,374 miliar. Kemudian bantuan lauk pauk 1.000 paket, bantuan tenda serbaguna 10 unit, tenda gulung 150 lembar, velbed 100 unit, kidsware 200 paket, foodware 200 paket, perlatan dapur keluarga 10 paket, mobil dapur umum lapangan satu unit, dan motor dapur umum lapangan satu unit, (mg-04/tnt)  

Sumber: