Atletico Madrid vs Real Madrid, Memori Madrileno Alvarito

Atletico Madrid vs Real Madrid, Memori Madrileno Alvarito

MADRID-Alvaro Morata memang ditakdirkan tertaut dengan Madrid. Bagaimana tidak. Dia mengawali karier akademi bersama dua klub terbesar ibu kota Spanyol itu. Yakni, Atletico Madrid (2005-2007) dan Real Madrid (2008-2010). Di samping fakta bahwa dia memang kelahiran Madrid. Ketika menjejak karier profesional pun sama. Bedanya, Alvarito--sapaan Morata--lebih dulu di Real dalam dua periode (2010-2014 dan 2016-2017). Sedangkan untuk Atleti, kesempatan itu baru hadir paro musim ini dengan status pinjaman dari Chelsea. Meski, dia sebenarnya setengah hati ke Atleti. Sebab, dia ingin ke Real musim ini. Setelah musim perdana yang suram bersama The Blues musim lalu. Apalagi, Real juga butuh sosok striker tambahan. Namun, itu hanya berlaku ketika Real masih dibesut Julen Lopetegui hingga Oktober 2018 karena Karim Benzema masih melempem dan mereka belum beradaptasi tanpa Cristiano Ronaldo. Kondisi itu sudah berubah 180 derajat di tangan Santiago Solari. Real yang sebelumnya terseok-seok di papan tengah, kini merangsek ke papan atas. Bahkan, Real hanya tertinggal dua angka dari Atleti (44-42). Singkatnya, tiga poin malam ini bisa membuat salah satu dari mereka menguntit ketat Barcelona di pucuk klasemen. Faktor cinta kepada Real juga membuatnya bersedia meninggalkan Juve pada 2016-2017. Kala itu, dia berasumsi bahwa posisi inti akan didapatnya dan menyudahi mimpi buruk pada periode pertama bersama Real yang hanya tampil dalam 52 laga dengan 11 gol. Namun, kondisi masih sama karena ada Benzema. Memang, jumlah laga Morata meningkat jadi 43 kali dengan 20 gol. Tapi, tetap saja dia bukan prioritas. Bagaimana perasaan Morata jelang derbi Madrileno ke-222 malam nanti? Campur aduk. Eks striker timnas Spanyol itu juga berkesempatan jadi starter karena kondisi Diego Costa yang belum 100 persen. ''Saya tidak membicarakannya (Morata, Red) dengan Florentino Perez (presiden Real, Red). Hampir semua foto yang saya lihat tentang Morata berkaitand dengan Atleti dan kakeknya yang memberikan kebanggaan terhadap klub ini,'' kata presiden Atleti Enrique Cerezo kepada Marca. Beban mental Morata semakin berat karena dia membawa dua misi untuk yang dihelat di Estadio Wanda Metropolitano. Selain mencetak gol pertama bagi Los Colchoneros, Morata ingin pecah telur di derbi Madrileno. Ya, dia belum sekali pun mencetak gol dalam lima derbi sebelumnya. Tapi, dia justru mampu mencetak gol ke gawang Atleti dan Real ketika berkostum Chelsea dan Juventus. Dan, tiap kali Morata mencetak gol melawan dua klub Madrid, timnya tidak pernah kalah. Gol kontra The Blues terjadi pada fase grup Liga Champions musim lalu pada laga yang juga dihelat di Wanda Metropolitano. Kala itu, Chelsea berhasil menang 2-1. Tapi, sensasi gol itu biasa saja karena dia belum pernah berkostum Atleti di karir senior. Sedangkan gol yang dicetak ke gawang Real lebih emosional. Itu terjadi di dua leg semifinal Liga Champions 2014-2015. Dia mencetak masing-masing satu gol. Yang pertama mengantarkan Juve menang 2-1 pada leg pertama (6/5/2015). Gol di leg kedua lebih emosional karena terjadi di Santiago Bernabeu (14/5/2018) dan membuat laga berkesudahan 1-1. Morata menyingkirkan Real. Demi profesionalitas, misi tersebut ingin diulangnya malam ini. Juga demi karirnya yang terjun bebas selama di Premier League. Sebenarnya, kasus Morata hampir serupa dialami Thibaut Courtois. Bedanya, The Octopus--julukan Courtois--lebih dulu membela Atleti pada 2011-204. Uniknya, ketika berada di Atleti, dia juga berstatus pinjaman dari Chelsea. Teror kepadanya sangat mungkin akan diberikan pendukung tuan rumah yang mengidolakannya dulu. Meski, sorotan utama tetap kepada Morata. "Saya tidak bisa menempatkan diri pada posisi orang-orang itu (suporter Atleti tentang Courtois, Red) untuk memahami perasaan mereka. Dia kiper hebat yang memiliki performa baik bersama kami dan sekarang dia menikmati waktu yang hebat dalam karirnya,'' puji Simeone untuk kiper terbaik Piala Dunia 2018 tersebut. (io)

Sumber: