Pertamina Siapkan Antisipasi
Reporter:
Redaksi Tangeks|
Editor:
Redaksi Tangeks|
Selasa 23-05-2017,08:40 WIB
Pertamina terus mencermati asumsi kenaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) selama Ramadan dan Lebaran tahun ini. Prediksi dilakukan berdasarkan tren penjualan dan realisasi Januari hingga Maret 2017.
Konsumsi Gasoline yakni Premium dan Pertamax Series akan mengalami diperkirakan naik 9,7 persen dibanding dengan kondisi normal. Prediksi realisasi BBM saat lebaran 2017, dianalisa dari mulai tanggal dan hari H lebaran.
"Jatuhnya pada hari Minggu-Senin sama persis dengan kejadian lebaran tahun 2012. Lalu masa liburan anak sekolah sampai dengan 8 Juli 2017 masuk kembali pada tanggal 9 Juli 2017 sehingga tidak bertepatan dengan arus balik," jelas Direktur Pemasaran PT Pertamina, Muchamad Iskandar dalam konferensi pers, Senin (22/5).
Prediksi penyaluran BBM tertinggi pada lebaran 2017 diperkirakan terjadi pada arus mudik, yakni pada hari Jumat tanggal 23 dan 24 Juni 2017 dengan angka pertumbuhan mengikuti masa Lebaran 2016. Namun dimulai sejak Senin tanggal 19-22 Juni diprediksi terjadi peningkatan tren konsumsi naik terus dari hari ke hari. Sedangkan arus balik terjadi pada hari Sabtu tanggal 1-2 Juli 2017.
Berbeda dengan premium dan pertamax, penyaluran Solar/Bio dan Pertamina Dex Series justru akan mengalami penurunan pada H-7 hingga H+7 masa lebaran.
"Tentu ini stok BBM, LPG, Avtur tetap dijaga konsistensinya. Kami pelototin jangan sampai ada yang meleset. Dengan konsep reguler alternatif, kami mainkan terus," papar Iskandar.
Prediksi Gasoil (Solar/Bio + Pertamina Dex series) akan mengalami penurunan 8,2 persen, namun sisi Pertamina Dex dan Dexlite akan mengalami kenaikan 10% . Penurunan prediksi 2017 lebih rendah dari 2016, karena pada saat lebaran 2016 terjadi kondisi awal peralihan konsumsi dari produk PSO ke Pertamax series sehingga kenaikan sangat signifikan.
Berikut prediksi konsumsi BBM produk Pertamina secara nasional selama lebaran.
1. Premium naik 5 persen
2. Pertalite naik 15 persen
3. LPG naik 8 persen
4. Avtur naik 6 persen
5. Pertamax naik 10 persen
6. Solar/Bio turun rata-rata 9 persen
7. Dex naik 10 persen
8. Kerosene naik 3 persen (cr1/JPG)
Sumber: