Tim SAR Evakuasi 5 Sepeda Motor, Korban Tenggelam Belum Ditemukan
SERANG – Proses pencarian korban tenggelamnya perahu eretan di perbatasan Kampung Turunbales, Desa Katulisan, Kecamatan Cikeusal, dan Kampung Saninten, Desa Malabar, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang terus dilakukan. Hingga proses pencarian di hari kedua, Rabu (23/1), tim Search dan Rescue (SAR) gabungan masih belum menemukan korban yang tenggelam. Proses itu pun akan kembali dilanjutkan pada Kamis (24/1). Koordinator Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabuapten Serang, Jhoni mengatakan bahwa tim gabungan mulai melakukan pencarian dari pukul 08.00 WIB dari Desa Nagara (Kecamatan Bandung) hingga jembatan Ciujung (Kecamatan Kragilan), Namun hingga pukul 17.00 WIB, tim SAR masih belum menemukan korban yang tenggelam. “Pencarian dari Desa Nagara sampai Desa Undar Andir (Kecamatan Kragilan) hingga pukul 12.00 WIB dihentikan untuk beristirahat, kemudian dilanjut pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB tapi korban belum ditemukan,” katanya. Namun hasil dari penyisiran dan pencarian korban, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 5 sepeda motor milik korban berjarak 20 meter dari titik awal kejadian. “Lima motor itu di antaranya Jupiter MX warna merah hitam dengan nopol (nomor polisi) B 6141 UNT, kemudian motor Honda Beat warna hitam dengan nopol A 4109 HD, motor Honda Beat warna biru hitam nopol A 2360 GH, motor Honda Beat warna pink nopol A 4495 FX, dan motor Honda Revo warna merah hitam tanpa nopol (Hilang),” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Serang, Hedi Tahap mengatakan bahwa dalam aturannya, pihaknya tidak mengenal perahu eretan, karena seharusnya untuk penyeberangan dilakukan menggunakan kapal. “Tapi karena kondisi masyarakat, apalagi itu untuk kebutuhan menyeberang antardesa, kampung apa boleh buat seharusnya itu menggunakan kapal,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler. Menurut dia, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Dishub Provinsi Banten untuk langkah selanjutnya. Pihaknya juga akan melakukan studi untuk pengadaan kapal. “Di kita sudah ada tujuh unit (perahu eretan) di Kabupaten Serang, maka dari itu kita akan terus melakukan koordinasi dan musyawarah bersama warga biar nanti diusulkan ke pusat atau provinsi,” tuturnya. Dia mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan perahu eretan tersebut, terlebih dalam kondisi air yang deras. “Kita tidak bisa berhentikan (aktivitas perahu) karena itu mengganggu aktivitas masyarakat, tapi kita harus hati-hati saja dengan kondisi yang demikian, walaupun memang tidak layak, apalagi sekarang musim hujan agar aktivitas itu dikurangi,” paparnya. (mg-03/tnt)
Sumber: