Bocah Ikut Pesta Miras di Karawaci

Bocah Ikut Pesta Miras di Karawaci

Orangtua harus lebih intens mengawasi anak-anaknya. Karena jika tidak, khawatir terjerumus pada kegiatan negatif. Seperti yang dialami HRD, bocah yang masih berusia 11 tahun itu ikut pesta miras oplosan bersama tiga orang dewasa. Pesta mereka berakhir di tangan petugas Satpol PP yang memergokinya di kawasan Tanah Gocap, Kecamatan Karawaci.

Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Tangerang Ghufron Falfeli, HRD ikut mabuk bersama tiga orang dewasa. Salah satu diantaranya remaja wanita berinisial TTP yang terindikasi sedang hamil.

"Kami amankan sedang pesta miras. Dari tangan mereka kami dapatkan satu botol miras oplosan, dan puluhan amplop bertuliskan "mohon bantuan" yang biasa digunakan anak tersebut untuk mengamen," kata Ghufron, Senin (14/1).

Berdasarkan pengakuan HRD, kata Ghufron, miras oplosan tersebut dibeli secara patungan bersama tiga orang dewasa lainnya dari hasil mengamen.

Selain itu, dari pengakuan bocah tersebut pula dalam sehari tidak kurang dari Rp50 - 75 ribu didapat dari hasil mengamen di sekitaran Kota Tangerang.

"Karena anak kecil, mungkin masyarakat juga iba sehingga memberikan recehannya kepada HRD," jelasnya.

Berbeda dengan HRD, CPI salah seorang pengamen yang sekujur badanya dipenuhi tato, mengaku dalam sehari bisa mendapatkan penghasilan Rp100 hingga Rp 150 ribu dalam sekali mengamen.

Celakanya, menurut pengakuan CPI pula, dalam mengamen ia kerap membawa rekannya berinisial TTP yang tengah hamil. "TTP hamil dan diduga turut mengkomsumsi miras bahwa hal itu terindikasi dari bau menyengat alkohol dari mulut yang bersangkutan," terang Ghufron.

Keempat pengamen yang diamankan telah dijemput oleh pihak keluarganya setelah sempat diberikan pendataan dan pembinaan.

Ghufron menyayangkan bahwa masih terdapat anak-anak yang seharusnya menempuh pendidikan malah harus mengais rejeki menjadi pengamen. Padahal pemerintah setempat memiliki fasilitas pendidikan gratis.

Selain itu, ia mengimbau agar para orang tua harus bisa mengawasi anak-anak mereka serta harus tahu dengan siapa saja anak-anak mereka bermain.

"Orang tua harus terus mengawasi anak-anaknya dan harus tahu dengan siapa saja anak-anaknya bermain jangn dilepaskan begitu saja, kalau sampai terlanjur terjebak ke dunia hitam sudah barang tentu anak ini tidak lagi memiliki masa depan yang cerah," tutupnya. (net)

Sumber: