Training Center Timnas U-22, Format Promosi dan Degradasi

Training Center Timnas U-22, Format Promosi dan Degradasi

JAKARTA-Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 mulai menjalani latihan perdana di Lapangan Sepak Bola ABC, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (7/12) kemarin. Dalam latihan yang dimulai pukul 06.30 WIB, pelatih timnas Indra Sjafri didampingi dua asistennya. Nova Arianto dan Yunan Helmi. Sementara itu, Indra menunjuk Hendro Kartiko sebagai pelatih kiper dan akan bertugas menangani empat calon penjaga gawang. Selain itu, training center (TC) ini digelar guna menyongsong tiga agenda besar Timnas U-22 di tahun 2019. Pertama, Piala AFF U-22 di Kamboja, 17 Februari sampai 2 Maret mendatang. Kemudian, Garuda Muda akan melakoni Kualifikasi Piala Asia U-23, pada 22-26 Maret, serta SEA Games 2019 di Filipina, 30 November-10 Desember. "Bismillah, kita sudah memulai persiapan menuju Piala AFF, Kualifikasi Piala AFC dan SEA Games pada hari ini (kemarin). Alhamdulillah, saya senang karena 90 persen pemain sudah hadir dalam latihan perdana," ungkap Indra usai memimpin latihan. Indra menyadari, di latihan perdana kali ini kondisi para pemain yang dipanggilnya belum prima 100 persen. Hal itu tak lepas dari liburnya kompetisi di Tanah Air sudah sejak 1 bulan belakangan ini. Meski demikian, Indra mengaku akan terus melakukan bimbingan kepada para pemain untuk bisa lebih baik lagi. "Ya, kita tahu kompetisi kita sudah libur satu bulan ini, jadi ada beberapa pemain yang memiliki kelebihan berat badan dan kondisinya juga kurang prima. Itu wajar saja. Tetapi, ke depannya kita akan bekerja keras untuk bisa memberikan yang terbaik," terang pelatih berkumis tebal itu. Namun sayang, dari 38 nama yang dipanggil, hanya 33 pemain saja yang bisa hadir. Kelima pemain yang absen itu adalah, Egy Maulana Vikri, Firza Andika, Saddil Ramdani, Osvaldo Haay, dan Ezra Walian. Menanggapi hal ini, Indra mengaku bahwa pihakya terus melakukan koordinasi dengan para klub pemain yang absen tersebut. "Saat ini kami terus melakukan komunikasi dengan klub mereka," tutur Indra. Selain itu, pelatih yang pernah menangani Bali United itu mengatakan bersama tim pelatih akan melakukan seleksi pemain lewat promosi dan degradasi. Rencananya seleksi itu bakal dilakukan pada, Sabtu (12/1) mendatang. "Insya Allah kita akan ada sistem promosi dan degradasi untuk seluruh pemain pada Sabtu, nanti. Dan nantinya juga bakal ada beberapa pemain baru yang akan kita panggil," ungkap pelatih kelahiran Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, 2 Februari 1963 itu. Menanggapi persiapan apa yang akan dilakukan menjelang ajang terdekat yakni, Piala AFF U-22 2019 yang akan digelar di Kamboja, 17 Februari sampai 2 Maret, mendatang itu, Indra Sjafri mengaku membidik untuk melakukan uji coba dengan tim di luar Asia Tenggara. Selain tim luar Asia, Indra memastikan, akan melakoni laga ujicoba dengan tim-tim lokal setelah menjalani 10 hari latihan. "Nanti setelah 10 hari ini, kami akan ada uji coba dengan tim lokal dan internasional satu kali di Februari," imbuh Indra. Sementara itu, salah satu pemain Marinus Wawenar mengaku bangga bisa kembali membela timnas. Ia berjanji di kesempatan ini, akan lebih mampu mengontrol emosinya. Ya, seperti kita ketahui, eks penyerang Persipura Jayapura itu sempat tercoreng namanya karena bersikap tempramental, saat membela Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2017. Dalam salah satu pertandingan babak penyisihan Grup B SEA Games, Marinus tidak kuasa mengontrol emosinya dan berbuat tindakan yang dianggap sebagai bentuk provokasi. "Saya bangga, bisa dipercaya lagi membela timnas Indonesia. Mudah-mudahan saya bisa berbuat yang terbaik untuk Indonesia. Banyak pelajaran yang saya ambil. Waktu itu saya berbuat tidak baik, kedepannya saya ingin lebih sabar lagi," tutur Marinus usai sesi latihan. Menanggapi persaingan yang terjadi di Timnas Indonesia U-22, Marinus mengaku akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan tempat, sebagai salah satu penyerang dari empat striker yang dibutuhkan oleh Indra Sjafri. "Untuk persaingan, banyak pemain lain. Namun, saya yakin saja, 100 persen bisa lolos," tutur Marinus. Hal yang sama juga diungkapkan, Witan Sulaeman. Menurut pemain jebolan timnas Indonesia U-19 itu, dirinya optimis bisa mendapatkan slot untuk masuk di tim inti. "Saya akan bekerja keras untuk bisa lolos seleksi. Pastinya semua pemain bersaing, cuma saya usianya agak lebih jauh sedikit dari pemain yang lain. Tidak ada (rasa tegang), saya respect ke mereka, mereka respect ke saya. Kalau persaingan sama saja, semua menjadi tim inti," tutur Witan. Ya, dalam TC kali ini, Witan menjadi pemain termuda. Meski begitu, sosok berusia 17 tahun itu mengaku tidak grogi meski harus bersaing dengan para pemain yang lebih tua. "Alhamdullilah saya bisa dipanggil untuk seleksi timnas Indonesia U-22. Suatu pengalaman berharga bagi saya. Ikut seleksi (bersaing) dengan yang lebih senior. Dibanding U-19 kemarin, saya yang lebih muda lagi," terang Witan. Selain itu, bek kanan Bali United yang juga dipanggil dalam latihan tahap awal ini, Dallen Ramadhan mengaku optimisi dengan seleksi dengan sistem promosi dan degradasi yang diterapkan oleh Indra Sjafri. Menurutnya, sistem yang diterapkan itu akan menguji motivasi para pemain untuk bisa menjadi yang lebih baik. "Sebab, promosi dan degradasi itu baik untuk para pemain, karena itu akan menjadi motivasi para pemain satu sama lain, dan itu juga akan menjadi persaingan juga, akan tetapi kita tetap bersama-sama dalam tim. Intinya, saya ingin memberikan yang terbaik untuk seleksi ini dan timnas U-22 khususnya. Ekspektasinya, kami ingin membela tim ini sejauh mungkin," terangnya. (fin)

Sumber: