Mega Heran, Jokowi Terus Diserang Isu PKI

Mega Heran, Jokowi Terus Diserang Isu PKI

JAKARTA-Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri membantah dia dan Presiden Joko Widodo adalah bagian dari PKI. Hal ini disampaikannya di hadapan para pemuda-pemudi dalam acara 'Bu Mega Bercerita' di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1). Megawati masih heran mengapa dirinya dan pria yang akrab disapa Jokowi itu masih diserang isu PKI dan antek Tiongkok. Padahal, dia dan Jokowi sangat pro terhadap Pancasila dan Undang-Undang-undang Dasar 1945. "Sekarang, kenapa sih sampai presiden kita sendiri dibilang keturunan Tiongkok lah, aseng lah. Ini yang saya bilang tadi, itu orang yang kirim-kirim begitu ngerti enggak sih apa yang sebenarnya," kata Megawati. Mengenai tuduhan Jokowi antek Tiongkok, menurut Megawati, sebenarnya mereka tidak mengerti apa yang dituduhkannya. Sebab, Nabi Muhammad SAW sendiri menganjurkan umat untuk mencari ilmu ke Tiongkok. "Nabi Muhammad kita yang kusayangi itu mengatakan, carilah ilmu sampai ke negeri Cina," jelas dia. Megawati mengatakan, seandainya dia adalah bagian dari PKI, sudah sejak dulu pasti ditangkap. Namun, putri Proklamator RI Bung Karno itu menduga isu itu terus didengungkan untuk menjatuhkannya bersama dengan Jokowi. "Biarin saja lah dibilangin gitu, kami jalan saja, itu orang sentimen saja, karena kepingin menang? Menang itu mustinya dengan terhormat dong," cetus Megawati. Presiden Kelima RI ini menyebutkan, di jajaran pemerintahan, ada Jenderal TNI (purn) Wiranto yang menjawab sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM (Menko Polhukam). Megawati mengatakan, jika ada PKI di jajaran pemerintahan, Wiranto pasti sudah mengendusnya. "Kami dari zamannya Soeharto, saya dibilang PKI melulu, tetapi kenapa saya bisa duduk di DPR. Dulu seluruh anggota DPR di litsus, artinya kalau di litsus kok enggak tahu saya orang PKI. Kalau benar saya PKI, kok buktinya saya diloloskan. Bisa jadi ketum, bisa saya anggota DPR tiga kali lagi. Jadi bagaimana? Berpikir dengan logika," jelas Megawati. Megawati juga melihat mental seperti ini yang membuat Indonesia bisa dijajah selama 350 tahun. Sebab, warganya mudah terhasut dengan berita bohong. "Masa enggak bisa diberhentikan hoaks itu. Kemarin kan ribut soal surat suara, ini kan bisa juga sebuah permainan toh, tapi hoaks," tandas Megawati. (jpc)

Sumber: