BJB NOVEMBER 2025

Banten Berpotensi Terjadi Angin Kencang

Banten Berpotensi Terjadi Angin Kencang

MENDUNG: Cuaca mendung menyelimuti kawasan Kecamatan Ciputat.(Tri Budi/Tangerang Ekspres)--

TANGERANGEKSPRES.ID, CIPUTAT — Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi angin kencang.

Hal tersebut dikatakan Kepala BBMKG Wilayah II Hartanto dalam keterangan resminya yang diterima Tangerang Ekspres, Selasa, 11 November 2025 sore. Menurutnya, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi angin kencang yang diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Banten pada periode 12 hingga14 November 2025.  

”Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi secara tiba-tiba,” ujarnya, Selasa, (11/11).

Hartanto menambahkan, masyarakat juga diimbau untuk menghindari aktivitas di ruang terbuka saat hujan disertai petir, menjauhi pohon, papan reklame dan bangunan yang berisiko roboh saat angin kencang. ”Siap siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor,” tambahnya.

Menurutnya, memasuki pekan kedua November, peningkatan curah hujan diprakirakan terjadi di sejumlah wilayah Provinsi Banten. Pihaknya mencatat bahwa kondisi atmosfer saat ini cenderung labil, sehingga mendukung terbentuknya cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Provinsi Banten dalam beberapa hari ke depan.   

”Secara umum, kondisi atmosfer di sekitar wilayah Banten pada periode 12 hingga 16 November 2025 dipengaruhi oleh beberapa faktor utama,” tambahnya.

Hartanto mengaku, faktor tersebut antara lain fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO), yang secara spasial terpantau aktif di wilayah Banten dalam beberapa hari ke depan. Aktivitas gelombang atmosfer seperti Kelvin, Rossby Ekuatorial dan Low Frequency, yang terpantau aktif melintasi wilayah Indonesia bagian barat, sehingga berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif dan curah hujan di wilayah Banten.  

Sirkulasi siklonik, yang terpantau berada di Samudera Hindia barat daya Banten dan selatan Jawa Timur, sehingga menyebabkan adanya belokan angin (shear line) di wilayah Banten. Kondisi ini mendukung pertumbuhan awan hujan secara signifikan.  

”Anomali suhu muka laut di wilayah Perairan Indonesia bagian barat yang relatif hangat, turut meningkatkan proses penguapan dan penambahan massa uap air di atmosfer sekitar wilayah Banten,” tuturnya.

Untuk kelembapan udara pada lapisan 850 hingga 500 mb di wilayah Banten terpantau tinggi, berkisar antara 70 hingga 100 persen, yang mendukung pembentukan awan konvektif.  

”Terkait ini masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan,” tuturnya.

Adapun potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat masih akan terjadi di wilayah Kabupaten Serang bagian barat dan selatan, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. 

”Sedangkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Kota Serang, Kabupaten Tangerang bagian selatan dan timur, Kota Tangerang dan Kota Tangsel,” tutupnya. (bud)

Sumber: