Chelsea vs Man. City (2-0), Incar Juara Bukan Invincibles

Senin 10-12-2018,02:42 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

LIVERPOOL sah jadi satu-satunya klub Liga Primer Inggris yang belum terkalahkan pada musim ini. Itu setelah Manchester City sebagai rival terdekatnya di persaingan top two Premier League kemarin WIB (9/12). Di Stamford Bridge, London, Chelsea membungkam City dengan dua gol tanpa balas. N'Golo Kante dan David Luiz yang memberi batu sandungan David Silva dkk lewat gol-gol pada menit ke-45 dan 78. Dengan takluk di matchweek ke-16, maka City gagal melanjutkan streak unbeaten-nya di Premier League. Setidaknya, memburu rekor streak 22 laga unbeaten di musim lalu. Selain itu, The Citizens pun tidak mampu melengserkan Liverpool dari puncak klasemen sementara. "Kami di sini bukan untuk invincibles atau tidak terkalahkan. Kami ada di sini demi menjadi juara," ucap tactician City Pep Guardiola. Kekalahan itu semakin menegaskan Chelsea adalah pengganggu nomor satunya. Dalam tiga musim, ini kekalahan ketiga Pep atas The Blues di Premier League. Pep menganggap selisih satu poin masih belum menutup peta persaingan. "Hanya, pekan ini Liverpool lebih baik dari kami," lanjut Pep. Fakta bahwa bulan Desember adalah bulan yang terpenting dalam perebutan gelar juara Premier League jadi alasannya. Bulan ini periode paling sibuk klub-klub Premier League. Dalam 21 hari ke depan rata-rata lima laga sudah menanti klub-klub Premier League. Itu terutama bagi klub-klub yang bermain di Eropa seperti City dan Liverpool. Selain turun di liga, juga ada matchday pemungkas fase grup Liga Champions pada tengah pekan ini, plus perempat final Piala Liga. "Kalau Anda bertanya padaku apakah Liverpool bakal juara, saya pasti berkata ya. Kalau Anda menanyakan apakah Tottenham (Hotspur), Arsenal, atau Chelsea akan menjuarai Liga Primer Inggris, saya pun akan mengiyakannya," beber Pep. Menurutnya Premier League bukan tempat yang mudah bagi siapapun untuk memenangi segalanya. Pep layak konfiden. Dibandingkan City, Desember milik The Reds lebih susah. Sebelum bentrok kedua klub pada matchweek 21 di Etihad, Manchester (4/1), City tak menemui satu pun lawan klub sesama enam besar Premier League. Hanya Everton (15/12), Crystal Palace (22/12), Leicester City (26/12), dan Southampton (30/12) lawan sang juara bertahan. Bandingkan dengan akhir tahun anak buah Juergen Klopp. Dua dari empat lawan Jordan Henderson dkk berikutnya di Premier League, dua di antaranya menghadapi sesama klub di big six. Di Anfield, Liverpool masih harus menjamu Manchester United pekan depan (16/12). Lalu, pada festive periods kedatangan Arsenal (30/12). Faktanya, United sudah akrab dengan sebutan penjegal Anfield di Premier League. Sejak 22 Maret 2015, Liverpool tak pernah menang melawan United. Empat kali head to head, hanya dua kali imbang dalam dua musim terakhir dan dua lainnya jadi pecundang. "Saya pikir, apabila Liverpool dapat melalui festive periods dengan sempurna, maka itu akan bagus bagi persaingan di Premier League bulan depan," klaim mantan gelandang Chelsea Steve Sidwell yang kini jadi pundit di BBC Sport. Minimal, Liverpool tak mengulangi festive periods musim lalu. Dari empat laga terakhir bulan Desember 2017, hanya tiga laga bisa dimenangi dan sekali imbang. Kebetulan, klub yang berhasil menggagalkan ambisi Klopp mencatat hasil sempurna pada boxing day adalah Arsenal. "Periode Natal seperti duel tinju, terutama bagi klub besar. Satu klub bisa berada di puncak, dan pada hari berikutnya klub lain bisa berada di atas" sebut Sidwell. (jpg/apw)

Tags :
Kategori :

Terkait