Masih Ada Peluang ke Liga 1, Ayo..Ungukan Pakansari !

Kamis 29-11-2018,05:04 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

PERSITA Tangerang menelan kekalahan 1-3 atas tuan Semen Padang, pada leg kedua babak semifinal Liga 2. Semen Padang melaju ke final dan lolos otomatis ke Liga1 musim depan. Persita masih memiliki peluang untuk lolos ke Liga 1 musim depan dengan menjalani laga perebutan juara ketiga kontra Kalteng Putra. Untuk itu Wiganda Saputra meminta suporter tim Ungu untuk datang ke Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor tempat pelaksanaan pertandingan babak final Liga 2 dan perebutan tempat ketiga. Jika Persita mampu mengalahkan Kalteng Putra, akan lolos ke Liga1 dengan status juara tiga. Ya, jika mengikut jadwal semula, harusnya final Liga 2 dan perebutan tempat ketiga dilaksanakan, 2 Desember mendatang. Tidak lagi berformat home-away, PT LIB selaku penyelenggara menggunakan format home tournament dan Stadion Pakansari, Bogor dipilih jadi venue-nya. Hanya jadwal yang berubah. Pertandingan final dan perebutan tempat ketiga akan mundur sehari. Artinya, Semen Padang melawan PSS Sleman untuk final dan Kalteng Putra melawan Persita Tangerang untuk perebutan tempat ketiga akan dimainkan pada Senin 3 Desember. Wiganda Saputra menjelaskan bermain di Stadion Pakansari adalah sebuah keuntungan bagi timnya. Selain dekat dengan homebase di Tangerang, suporternya juga bisa hadir memenuhi stadion. "Saya berharap suporter kami hadir. Ini penentuan untuk lolos Liga 1, kami butuh dukungan suporter," bebernya. Kepastian berlaga di Stadion Pakansari disambut antusias tinggi suporter Persita. Mereka menegaskan akan mengungukan stadion yang dibangun untuk kebutuhan PON XIX/2016 dan Asian Games 2018 tersebut. "Kami ingin Persita lolos ke Liga 1 musim depan, kami tidak ingin menunggu satu tahuan lagi untuk bisa lolos. Kami ingin tahun ini terwujud, makanya kami akan kerahkan semua kekuatan kami ke Pakansari," ucap Haerick de Rubby Komando Laskar Benteng Viola (LBV) 2001. Bahkan pria yang akrab disapa Dewa tersebut menjamin lebih dari 3.500 anggotan dan simpatisan yang bergabung di bawah naungan organisasinya akan berangkat ke Pakansari. Ini sebagai bukti keinginan LBV 2001 Persita untuk bisa mentas di Liga 1 tahun 2019. "Tidak ada tawar menawar kami ingin Persita menang dan naik kasta. Kami sudah lelah menunggu," tukas Dewa. Sementara Anto Setyarosa, pembina La Viola menyatakan akan mengerahkan jumlah pendukung yang tak sedikit ke Pakansari. Pihaknya tak mau kalah dengan kelompok suporter yang lain untuk mendukung Persita. Sis, sapaan Anto Setyarosa, yakin jumlah anggota La Viola dan simpatisan yang akan berangkat ke Pakansari bakal melebihi jumlah yang menyaksikan pertandingan tim Ungu di Stadion Utama Sport Center Dasana Indah (SCDI), Bonang, Kelapa Dua. "Kalau di Bonang (Bojong Nangka) kami selalu kesulitan memenuhi tiket buat anggota yang mau nonton langsung di stadion karena kapasitasnya terbatas. Kalau di Pakansari yang saya tahu kapasistas penonton itu 30 ribu orang, kami yakin akan bisa menampung 3.000 anggota kami dan simpatisan Persita yang berangkat bareng kami," kata Sis. Di kubu Persita sendiri saat ini ada 4 kelompok besar yang menjadi naungan suporter pencinta skuat Pendekar Cisadane. Selain LBV 2001 dan La Viola ada juga North Legion dan LBV yang jumlah anggotanya tak beda jauh. Operator Liga Indonesia sudah memastikan akan menggelar babak final di Pakansari. "Ya kami mundurkan sehari karena di tanggal sebelumnya (2 Desember) tidak kondusif," beber Media dan Public Relation Manager LIB Hanir Marjuni, kemarin (28/11). Ya, tidak kondusif sehingga pihak kepolisian enggan mengeluarkan surat izin pertandingan. Sebab, pada 2 Desember mendatang, kawasan Jakarta akan ada demo besar-besaran. Yakni reuni Demo 212. "Untuk venue tidak berubah, tetap di Pakansari, Bogor," bebernya. Hanif berharap di Pakansari nanti pertandingan akan berjalan lancar. Dia berharap suporter yang datang bisa menjaga keamanan. "Tim-tim yang bertanding juga bermain fair play," harapnya. Sementara itu pada pertandingan kemarin sore di Stadion H. Agus Salim, Padang Persita harus menahan asa untuk bisa lolos ke Liga 1. Kemenangan 1-0 pada leg pertama semifinal Liga 2 di Tangerang, gagal dipertahankan dan Persita kalah 3-1. Padahal Persita sempat unggul lebih dulu di menit ke-17 lewat serangan balik cepat dari Ryan Kurnia. Namun Semen Padang mampu bangkit dan mengejar ketinggalan lewat tiga gol yang dua diantaranya dilesakkan oleh mantan pemain Persita Riski Novriansyah pada menit ke-32 dan Afriansyah di menit ke-36. Sebenarnya Persita punya asa lolos meski kalah 2-1. Tapi tuan rumah mendapat hadiah penalti di menit ke-60 setelah wasit menganggap Rio Ramandika handsball. Irsyad Maulana mampu melakukan eksekusi titik putih dengan mengecoh Yogi Triana. Sementara itu, Pelatih Persita Wiganda Saputra sangat kecewa dengan hasil kemarin. Sudah unggul di leg pertama, harusnya anak asuhnya mampu lebih tenang kemarin. Apalagi sempat unggul lebih dulu. Dia menjelaskan anak asuhnya kurang tenang. Mereka justru panik melihat permainan Semen Padang yang tidak ada henti  menyerang pertahanannya. "Semen Padang bisa memanfaaatkan itu, kalau lebih tenang mungkin hasilnya berbeda," ucapnya. Wiganda menegaskan akan habis-habisan untuk mendapatkan slot terakhir ke Liga 1. Dia tahu lawannya Kalteng Putra juga punya ambisi yang sama. "Ya tidak ada pilihan lain, harus total di pertandingan terakhir nanti," bebernya. (jpg/apw)

Tags :
Kategori :

Terkait