Hilang Saat Studi Tour

Rabu 21-11-2018,04:20 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TELUKNAGA – Hari ini, Muhamad Sidiq Saputra, siswa kelas VIII,SMP Al Hikmah, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, kembali masuk sekolah. Sebelumnya, bocah berusia 13 tahun ini dinyatakan hilang pada 15 November sampai 17 November 2018 lalu. Anak yang akrab disapa Putra ini, hilang saat salah satu bis rombongan tour Bandung, Jawa Barat, berhenti di Rest Area KM 6, Jalan Tol Jakarta-Cikampek, saat itu, Putra ikut turun bersama sejumlah murid yang ingin buang air kecil. Namun, tiba-tiba Putra menyeberangi jalan tol tanpa alasan yang belum diketahui. Mengetahui itu, beberapa guru berusaha mengejar Putra melalui jalan lain yang lebih aman. Sayangnya, upaya tersebut tidak berhasil, sehingga para guru kehilangan jejak, hingga Putra dinyatakan hilang. Wahyu Setiawan, Kepala SMP Al Hikmah Teluknaga mengatakan, saat itu, pihaknya memberitahukan kabar kehilangan ini ke keluarga Putra. “Tentu saja, spontan nenek yang merawat Putra merasa kaget. Tapi, kami berusaha menenangkannya, kemudian mencari Putra,” kata Wahyu, kepada Tangerang Ekspres, Selasa (20/11). Sekitar pukul 15.00 WIB, Putra pulang diantar ojek online dari Muara Karang, Jakarta ke rumah Nani, nenek Putra di Kampung Sukadamai RT05/07, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluknaga, pada Sabtu, 17 November 2018. “Setelah Putra pulang pada saat itu, kami mengizinkan Putra untuk beristirahat dahulu. Kemudian, boleh bersekolah lagi besok (hari ini-red),” jelasnya. Sementara itu, Nani, nenek Putra mengatakan, dia bersyukur cucunya sudah kembali ke rumah. Dia begitu khawatir sekali saat cucunya dinyatakan hilang studi tour dari Bandung, kegiatan yang dilaksanakan pihak sekolah. Pengakuan Putra, Nani menyampaikan, Putra tidak mengetahui alasan cucunya meninggalkan bis rombongan, hingga menyebrangi jalan Tol Jakarta-Cikampek. “Saat ditanya soal itu, Putra jawab engga tahu, seperti orang linglung saja. Lalu, pengakuannya, Putra sempat bermalam di daerah Muara Karang, Jakarta. Sekarang, terpenting cucu saya sudah di rumah,” jelasnya. Nani memaparkan, anaknya selama ini tidak pernah menderita gangguan kejiwaan. Ia merasa aneh jika cucunya tersebut menjadi linglung. Kedepan, ia meminta pihak sekolah lebih berhati-hati dalam mengawasi anak didik mengikuti kegiatan tour ke luar kota. Apalagi, sambungnya, pihak sekolah rutin melaksanakan tour ke luar kota setiap tahun. (mg-2/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait