JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menjadi penyelenggara Sidang Tahunan The Islamic Chamber of Commerce, Industry and Agriculture (ICCIA) yang berlangsung di Jakarta. Acara ini mengatur pertemuan bussiness to bussiness (BTB) antara pengusaha Indonesia dengan pengusaha dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Pada pertemuan ini para anggota dewan ICCIA akan membahas mengenai berbagai macam topik dari isu-isu perdagangan, informasi teknologi, asuransi/reasurasi, pengiriman, perbankan, promosi peluang investasi dan joint ventures. Serta dilanjutkan dengan pertemuan antara perusahaan swasta di Indonesia dengan para representatif dari negara anggota OKI. Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roslani menyatakan, dalam pertemuan tersebut eksporIndonesia berpotensi meningkat sebanyak 10% ke negara-negara OKI. Pada tahun ini, ekspor ke negara-negara OKI baru mencapai 5% dengan nilai USD23 miliar. Dia menilai, hubungan ekonomi di antara negara-negara anggota ICCIA telah menunjukkan tren positif. Meski demikian masih ada peluang besar yang dapat dimanfaatkan dari negara masing-masing yang menjadi anggota ICCIA. "Dengan ini kami berkomitmen untuk lebih meningkatkan hubungan pemerintahan ke pemerintah serta interaksi bisnis ke bisnis agar dapat mempromosikan kerjasama ekonomi antar negara anggota ICCIA," jelasnya dalam membuka acara ICCIA di Hotel Ritz Carlton, Selasa (23/10). Dengan tema "Inclusion in Sharia Economy: A New Paradigm”, Rosan menilai, acara ini berpotensi sebagai terobosan untuk mengembangkan perekonomian di Indonesia khususnya ekonomi syariah dengan mempererat hubungan diplomasi politik dan ekonomi Indonesia dan negara anggota OKI. "Dengan sidang ini diharapkan kedepannya berpotensi untuk menjadi paradigma baru dalam menghadapi fenomena dan penyelesaian gejolak perekonomian global. Dengan inklusi khususnya di sektor keuangan dapat menjadi instrumen yang efektif dalam mengurangi kemiskinan dan mengatasi ketidaksetaraan di Indonesia,” paparnya. Sementara itu, Wakil Presiden ICCIA Ahmad Al Wakeel menyatakan, pihaknya berharap pertemuan ini akan menjadi awal dari koordinasi yang berkelanjutan pada proyek-proyek yang ditujukan untuk pembangunan infrastruktur negara. Di mana dapat menciptakan peluang kerja bagi masyarakat sehingga mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan perdagangan antara negara-negara Islam. "Pertemuan ini juga kesempatan untuk meningkatkan kerjasama dan investasi yang layak untuk membawa manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia, serta keuntungan nyata bagi para investor dari berbagai negara Islam," kata dia dalam kesempatan yang sama. Sekedar diketahui, dengan fokus pada pengembangan infrastruktur di Indonesia, acara ini menghadirkan diskusi panel bertemakan dengan isu-isu yang menjadi fokus ICCIA yakni The Development of Halal Economy for OIC Countries, Opportunities for Investment in OIC Countries, Economic Empowerment of Businesswomenn, Digital Economy - A Dynamic Concept for OIC Countries.(okz)
Ekspor ke Negara-Negara Islam Ditarget Naik 10%
Rabu 24-10-2018,03:54 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :