Wawancara Eksklusif FIN dengan Hashim S Djojohadikusumo, Bahas Ekonomi hingga Hoax Ratna Sarumpaet

Rabu 10-10-2018,05:30 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

Direktur Komunikasi dan Media, Badan Pemenang Nasional Capres-Cawapres pasangan Prabowo-Sandiaga Uno, Hashim Sujono Djojohadikusumo melakukan kunjungan ke Kantor Fajar Indonesia Network (FIN) di Graha L9 Fajar Group, Jalan Kebayoran Lama Jakarta Selatan, Selasa (8/10). Kedatangan Adik kandung Calon Presiden Prabowo Subianto ini disambut hangat Direktur Utama FIN Agus Salim AH, Wakil Direktur Utama FIN Dwi Nurmawan dan Yanto S Utomo, Pemimpin Redaksi FIN Andi Muhammad Ilham serta jajaran redaksi FIN. Hashim hadir didampingi jajarannya di Badan Pemenang Nasional capres-cawapres pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. Saat berdikusi santai dengan jajaran FIN, Hashim sempat membahas singkat soal perekonomian yang kini sedang melemah. Setelah berbincang yang penuh senyum dan tawa selama 2 jam, di ujung acara jajaran FIN menyerahkan cenderamata kepada Hashim Sujono Djojohadikusumo. Namun sebelum Hashim meninggalkan kantor FIN, Hashim sempat melakukan wawancara eksklusif dengan redaksi FIN (fin.co.id) terkait isu-isu terkini. Berikut hasil wawancaranya : Soal kasus hoax Ratna Sarumpaet bagaimana bapak melihatnya? Ya, terima kasih pertanyaan yang tepat. Kalau menurut saya kan waktu itu Pak Prabowo telah meminta maaf. Namun sebetulnya Pak Prabowo tidak pernah menuduh siapa-siapa, Pak Prabowo minta kasus Ibu Ratna diusut, ini sebelum beliau (Ratna) mengakui berbohong. Pak Prabowo meminta Kapolri untuk mengusut mencari siapa pelaku pelaku yang menganiaya Ibu Ratna. Kemudian Ibu Ratna mengakui berbohong, Pak Prabowo harus meminta maaf. Tapi menurut saya Pak Prabowo tidak menuduh siapa-siapa dan ini harus kita lihat konteksnya, kan dalam 1,5 tahun banyak kasus yang belum terungkap oleh Polri. Pertama kasus Pak Novel Baswedan disiram air keras, lama di rumah sakit, buta dalam satu mata. Tapi sampai hari ini kalau tidak salah pelakunya belum terungkap kronologinya belum terungkap oleh pihak Polri. Kemudian setahun lalu. Ada kasus Pak Hermansyah dibacok ditusuk, sampai sekarang belum ada kejelasan dari pihak aparat. Lalu kasus Ibu Neno Warisman, beliau diadang di Pekan Baru. Kasus-kasus seperti ini menjadi latar belakang dari pernyataan Pak Prabowo, saya rasa itu saja. Pak Prabowo sudah diberitahu ibu Ratna bahwa ibu Ratna berbohong, motifnya ibu Ratna kita belum tahu dan kami dengar polisi sedang mengusut motivasinya. Nilai tukar rupiah yang terus melemah, solusi yang bisa bapak tawarkan apa? Kami lihat banyak (barang) impor banjiri Indonesia. Tapi yang diberikan tarif impor oleh ibu Menteri Keuangan sebagian yang menurut kami tidak signifikan. Yang signifikan besi baja dari Cina dan produk-produk dari sana yang besar itu tidak dikenai tarif impor. Saya kira masalahnya tetaplah saja. Kita dibanjiri produk impor tanpa batas, ini nanti menggerus cadangan devisi kita, ini nanti makin lemah kita. Terus pemerintah kita saat harus batasi impor. Pemerintah kita impor barang-barang yang tidak diperlukan, misalnya beras. Menurut kepala Bulog Budi Waseso kita tidak perlu impor beras, gudang-gudang bulog sudah penuh dan sudah mengalir dan kelebihan, kok kenapa Menteri Perdagangan minta impor terus. Ini banyak kasus kasus seperti ini, kalau perlu saya kirim data datanya. Ini yang menyebabkan saya sangat khawatir rupiah akan semakin lemah. Selama pemerintah tidak ambil langkah langkah drastis. Untuk sekarang terkait otonomi daerah, masih banyak perebutan kabupaten kota dan provinsi, terkait sistem otonomi daerah apakah nantinya akan ada perubahan? Begini, Pak Prabowo sependapat dengan pemerintah pusat agar ada moratorium dari pada pemekaran-pemekaran daerah. Kalau tidak salah saya dengar dari Dirjen Otonomi Daerah Pak Sumarsono ada sampai usulan 30 sampai 50 kabupaten dan provinsi baru dan ini saya kira berbahaya. Jangan sampai Indonesia provinsi-provinsi berdasarkan suku. Setiap suku minta provinsi. Saya pikir itu berbahaya. Kita harus menjaga sila ke-3 Pancasila Persatuan Indonesia harus kita jaga baik baik. Soal kabar koalisi adil makmur tidak solid, saat ini seperti apa pak? Ya, ini namanya hoax dan black campign, bahwa kami tidak solid. Siapa yang bilang, harus ditelusuri, ini tidak benar, setahu saya sampai tadi pagi satu jam lalu masih solid kok. Artinya apa penyebar info tidak solid ini harus diungkap oleh Polri? Untuk mengusut, harus lapor ke polisi dan mendapat informasi dari siapa. harus lapor ke polisi supaya polisi bisa usut karena itu tidak benar. Peran koalisi dalam meng-counter isu-isu pemerintah yang tidak baik? Ya, kita sudah. Saya sendirikan direktur komunikasi dan media, tugas kita untuk promosi, sampaikan pesan pesan dari paslon kepada masyarakat melalui media. Kita juga ada tim juru bicara dan juru debat saya lihat cukup banyak orang-orang andal yang bisa sampaikan pesan dari paslon kita. Dalam presentase sudah berapa persen capaian dari target komunikasi yang dilakukan? Kan kita baru satu bulan, baru start kita. Artinya belum terlihat presentasenya? Belum. Belum. Apakah strategi yang dijalankan dalam satu bulan ini sudah berjalan efektif? Cukup efektif. Kita lihat semakin banyak dukungan terutama di daerah. Kita lihat di Jawa Tengah, Jawa Timur sudah naik tajam dukungan untuk paslon 2 . Kembali ke kasus Ratna, apakah dampaknya bisa menggerus elektabilitas Pak Prabowo?Saya kira enggak. Justru kita pantau di sosial media, suport untuk Pak Prabowo tidak berkurang justru naik, karena Pak Prabowo ksatria, dia sudah minta maaf soal itu. Begini saya terus terang saja, kalau yang mengaku dipukul seorang selebriti yang cari perhatian yang cari popularitas dan kita lihat banyakan artis-artis berselingkung di sini berselingkuh di sana, main dengan ini pacaraan dengan itu dan itu cari popularitas. Kami tidak akan percaya, tapi seorang tokoh yang tidak pernah ternoda itu ibu Ratna aktivis, saya percaya, saya juga merasa tertipu. Tapi yang minta maaf bukan saya tapi pemimpin saya Pak Prabowo Subianto yang minta maaf. Pak Prabowo-Sandi untuk di wilayah timur apa sudah ada peningkatan soal elektabilitas serta dukungan? Peningkatan pesat dan saya mau sampaikan kenapa meningkat pesat? Pak Sandi putra daerah Sulawesi ini alasan primordial, orang Sulawesi dukung orang Sulawesi kan begitu, pasti kan. Orang Sulawesi dukung pak JK, sekarang kan tidak ada Pak JK (dalam Pilpres). Penggantinya Pak JK orang Sulawesi juga namanya Sandi Uno. Jadi amat sangat yakin. (***)

Tags :
Kategori :

Terkait