Jelang Kejuaraan Dunia, Angkat Besi Fokus Tambah Power

Kamis 13-09-2018,04:10 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TURUN di kelas baru, cukup membuat perbedaan persiapan lifter andalan Indonesia jelang kejuaraan dunia yang akan dihelat di Ashgabat, Turkmenistan, November mendatang. Porsi latihan dan pola makan tentu mengalami sedikit perubahan. Sisa waktu dua bulan, dirasa cukup untuk melakukan penyesuaian. Bagi Surahmat, naik kelas dari 56 kg ke 61 kg praktis mengubah pola makannya. Ketika persiapan jelang Asian Games lalu, dia tidak makan nasi sama sekali. ”Pagi sarapan roti sama kopi. Siang makan dada ayam dua potong dan sayur. Malemnya, hanya minum susu protein,” terangnya kepada Jawa Pos kemarin. Setelah naik kelas, lifter 30 tahun itu harus makan nasi dan makan berat dua kali sehari. Pada siang dan malam hari. Maklum, dia harus menambah bobot tubuhnya 3 kg. Tak hanya itu, Surahmat juga terus menggeber latihannya. Dia menilai, gerakan kedua tangannya untuk angkatan snatch masih lambat. Sedangkan, clean and jerk tidak ada masalah. ”Masih adaptasi dan fokus untuk meningkatkan power,” ucapnya. Dengan kondisinya saat ini, Surahmat berusaha realistis menatap kejuaraan dunia. Dia tidak memiliki target muluk-muluk. ”Clean and jerk harapannya bisa 155 kg hingga 160. Sementara, untuk snatch masih belum menemukan teknik yang pas,” ungkap peraih perunggu Asian Games 2018 di kelas 58 itu. Menilik angkatannya di pesta olahraga Asia lalu, Surahmat menorehkan total beban 272 kg. Dengan rincian, snatch 119 kg dan clean and jerk 153 kg. Untuk bisa bersaing masuk peringkat 10 besar dunia, dia harus mengangkat total beban lebih dari 283 kg. Saat ini peringkat 10 dunia diduduki Ionut Ilie, lifter Rumania dengan total angkatan 283 kg. Torehan tersebut diraih Ionut saat pentas di kejuaraan dunia Bucharest, Maret lalu. ”Bertahap dulu. Lihat nanti saat tes angkatan 21 September,” katanya. Peraih emas Asian Games 2018 Eko Yuli Irawan menjalani latihan keras kemarin. Dia melahap sesi latihan pagi selama 3 jam. Lebih lama satu jam daripada lifter Merah Putih lainnya. Bersama pelatih angkat besi, Erwin Abdullah, lifter kelahiran Metro, Lampung itu melakukan latihan tambahan. "Hari ini untuk pemulihan power dan menguatkan otot-otot,” terang Eko usai latihan kemarin. Dia melakoni tiga jenis latihan tambahan. ”Jerk press, katrol , dan back squad,” imbuh Erwin. Masing-masing dilakukan lima kali repetisi. Erwin menjelaskan, tiga latihan tersebut berfungsi untuk mengembalikan kekuatan ototnya. Setelah rehat kurang lebih 2 minggu pasca multievent prestisius se-Asia itu. ”Semua otot tubuh dari atas ke bawah kena,” ujar pelatih 43 tahun itu. "Jerk press untuk latihan kekuatan bahu, katrol menguatkan trisep dan bisep, serta back squad untuk mengencangkan otot otot punggung dan paha,” urainya. Meski begitu, Erwin menuturkan, tantangan terberat Eko bukan pada program latihan. Melainkan pada dietnya untuk menurunkan berat badan. (jpg/apw)

Tags :
Kategori :

Terkait