PERSITA Tangerang boleh berpuas diri atas perekrutan pemain barunya pada bursa transfer pemain tahap kedua yang berakhir 5 Agustus 2018. Tiga dari enam pemain anyar yang direkrut memberi kontribusi besar pada kemenangan 1-0 Persita atas Persis Solo, Senin (6/8) sore di Stadion Singaperbangsa, Karawang. Gol tunggal Persita pada pekan ke-12 Liga 2 Grup Barat dilesakkan oleh pemain pengganti Chandra Waskito di menit 84. Emosionalnya gol itu dibuat Kito, sapaan Chandra Waskito, ke gawang mantan klubnya Persis Solo. Kemenangan yang diwarnai kartu merah pemain Persis Abdul Rahman Abanda pada menit 59 membawa Persita naik ke posisi kelima klasemen sementara dengan nilai 17 hasil 5 kali menang, 2 kali seri dan 5 kali kalah. Nilai yang dimiliki Persita sama dengan nilai yang diraih PSPS Riau yakni 17 poin namun perhitungan head to head membuat tim Ungu berada di bawah PSPS Riau. Karena, pada laga di Stadion Rumbai, beberapa waktu lalu, Persita kalah. Pelatih Persita Wiganda Saputra mensyukuri hasil kemenangan yang dicatat Egi Melgiansyah dkk karena diraih berkat kerja keras semua pemain di lapangan. Namun dirinya memberi nilai plus buat pemain rekrutan baru Persita yang membawa perubahan permainan saat tim kesulitan membuat gol. “Awalnya saya memainkan pemain yang main di Madiun. Namun sulit menembus pertahanan lawan. Saat satu persatu kita masukkan pemain baru permainan jadi berubah dan membuahkan hasil dengan gol Kito. Selain itu pemain dalam pertandingan tadi menjalankan instruksi dengan baik sehingga kita bisa meraih poin penuh,” ucap Gandul, sapaan Wiganda Saputra. Pilihan memasukkan pemain anyar dilakukan, kata Gandul melihat permainan Persita di babak pertama yang sulit membangun serangan saat memasuki sepertiga pertahanan lawan. Padahal pada 45 menit pertama, Persita memiliki dua peluang yang nyaris menjadi gol melalui Henry Rivaldi dan Egi Melgiansyah. Peluang Henry didapat di menit ke-7, tendangan keras dari luar kotak penalti mampu ditepis kiper Persis Galih Sudaryono. Sementara Egi mendapat peluang di menit 38 melalui tendangan bebas. Sayang sepakannya masih dihadang mistar gawang Persis. Namun saat Tamsil Sijaya dimasukkan di menit 46, diikuti Chandra Waskito pada menit 57 dan Sirvi Arfani dimainkan di menit 82 perubahan permainan dalam daya gedor terlihat. Serangan demi serangan terjadi dan diawali peluang Henry di menit 69, saat tendangan menerpa mistar gawang Persis. Baru pada menit 84 gol terjadi yang diawali tendangan penjuru Tamsil yang disambut tendangan voli Kito yang meluncur ke pojok tiang gawang sebelah kiri Galih dan masuk. Persita menang dan menabung poin penuh. (apw) Kito Sedih dan Senang Chandra Waskito menjadi pahlawan kemenangan Persita saat menjamu Persis Solo. Gol semata wayangnya, menjadikan Persita naik ke peringkat lima klasemen sementara. Namun, perasaan Kito, panggilan Chandra Waskito, campur aduk usai mencetak gol. Antara senang dan sedih. Bagaimana tidak. Ia harus membobol gawang Persis Solo yang beberapa pekan lalu, adalah klub yang ia bela. Pemain yang akan berusia 24 tahun pada 19 Agustus 2018 nanti itu, kini telah resmi membela Persita Tangerang. Melawan Persis Solo adalah laga perdananya bersama Persita. Kito merupakan produk asli Persis Solo. Ia ditempa sejak masih junior bersama Persis Soli. Waskito sempat naik ke level Persis senior, namun kalah bersaing dengan pemain lainnya. Tahun 2016, menjadi tahun istimewa baginya dengan menjadi salah satu pencetak gol terbanyak di ajang ISC B bersama Madiun Putra dan PSS Sleman. Usai laga melawan Persis Solo, Kito tak bisa menahan tangis. “Gol yang emosional. Saya sulit berkata-kata, antara sedih dan senang. Sedih karena mengalahkan Persis, senang karena menang bersama tim baru saya. Saya hanya ingin bermain semaksimal mungkin buat tim saya saat ini,” ucap Kito usai laga. Di kubu Persis Solo Jafri Sastra menyatakan kartu merah yang diterima pemain asuhannya Abdul Rahman Abanda di menit 59 membuat skema permainan anak asuhannya berubah. Menurut pelatih asal Padang tersebut padahal sebelumnya permainan Heru Setyawan sudah sesuai dengan instruksi yang dijalankan. “Konsentrasi pemain buyar setelah kartu merah, dan kami membuat pemain Persita mampu memanfaatkan kesalahan pemain kami dalam mengantisipasi tendangan penjuru. Persita unggul dari kesalahan pemain kami dalam koordinasi,” ucap Jafri Sastra saat konferensi pers usai laga. Sedang Eli Nasoka menyatakan permainan Persis dirusak oleh kepemimpinan wasit Mulyana asal Jawa Barat yang kerap mengambil keputusan yang salah. Termasuk keputusan kartu merah yang didapat Abdul Rahman Abanda yang dinilainya tidak tepat. “Kami sudah tampil maksimal, tapi semua berantakan oleh kepemimpinan wasit padahal kami menguasai jalannya pertandingan. Tapi kami tak mau larut kecewa atas hasil ini, kami akan bangkit dan berusaha mencuri poin di pertandingan lain,” Ucap Eli Nasoka. (apw)
Persita Kalahkan Persis 1-0, Buah Positif Pemain Anyar
Selasa 07-08-2018,05:22 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :