Jakarta - Harga daging ayam mengalami peningkatan belakangan ini. Bahkan di Jawa Tengah, daging ayam dijual hingga Rp 40.000 per kilogram (kg). Tingginya harga daging ayam disebabkan saat ini peternakan ayam broiler atau ayam potong belum memiliki pasokan. Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Atung mengatakan tingginya harga daging ayam disebabkan saat ini peternakan ayam broiler atau ayam potong belum memiliki pasokan. Saat ini ayam tersebut masih dalam masa ternak selama satu bulan. Sehingga diperkirakan penurunan harga daging ayam baru terjadi satu minggu mendatang. "Kalau daging ayam seminggu lagi juga beres. Karena baru cek in (ternak ayam broiler) kan satu minggu sesudah Lebaran," ungkapnya seperti dikutip detikFinance, Selasa (24/7). "Kan ayam siap dijual harus dipelihara paling cepat satu bulan," sambungnya. Dihubungi terpisah, Direktur Jenderal Perternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Ketut Diarmita mengatakan saat ini pihaknya tengah bekerja sama denhgan satgas pangan untuk mengatasi tingginya harga daging ayam tersebut. "Dari dulu saya kerja sama (dengan satgas pangan)," terang dia. Untuk itu ia berharap para pedagang jujur dan tidak berlaku curang demi menghindari peningkatan harga tersebut. "Kejujuran, keterbukaan semua pihak dan satu visi. Siapa yang ngatur broker dan bakul-bakul itu harus terdaftar dengan baik," tutupnya. Para pedagang ayam menuntut pemerintah segera turun tangan menyelesaikan masalah lonjakan harga dan memperlancar pasokan daging ayam.(dtc/zlf/zlf)
Harga Daging Ayam Merangkak Naik
Rabu 25-07-2018,02:59 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :