Layani Masyarakat, Direksi BPJS Kesehatan jadi Frontliner

Kamis 05-07-2018,04:38 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TIGARAKSA - Para Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terjun langsung meninjau pelayanan di sejumlah Kantor Cabang BPJS Kesehatan. Tidak terkecuali di Kabupaten Tangerang. Deputi Direksi Bidang Kepesertaan BPJS Kesehatan Bona Evita, berkunjung ke Kantor BPJS Kesehatan Cabang Tigaraksa, Rabu (4/7). Bona berinteraksi langsung dengan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola BPJS Kesehatan. Hal itu dilakukan sebagai salah satu rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-50 BPJS Kesehatan, serta dalam rangka memastikan peserta JKN-KIS mendapat pelayanan terbaik. Tak hanya itu, Bona beserta jajarannya turut melayani langsung para peserta JKN-KIS yang datang berkunjung. "Kegiatan eksekutif frontliner ini merupakan salah satu wujud komitmen kami dalam menjaga dan mengoptimalkan mutu pelayanan kepada peserta JKN-KIS. Kepuasan dan loyalitas peserta menjadi prioritas kami. Untuk itu, ke depannya kami berharap para duta BPJS Kesehatan makin terpacu untuk memaksimalkan layanan. Kualitas layanan tidak boleh stagnan karena ekspektasi peserta akan terus meningkat,” ujar Bona, dalam keterangan tertulis yang diterima Tangerang Ekspres. Dia mengatakan, dalam kesempatan tersebut, para direksi dan senior leader BPJS Kesehatan menggantikan sementara tugas frontliner BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan langsung kepada peserta JKN-KIS, maupun masyarakat umum yang mendatangi Kantor Cabang BPJS Kesehatan, khususnya di Loket Pelayanan Cepat (Fast Track). "Berinteraksi dan melayani langsung peserta JKN-KIS tentu menjadi kesan tersendiri bagi kami. Tugas frontliner sebagai garda terdepan pelayanan peserta JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan memiliki tantangan tersendiri,” ucap Bona. Menurutnya, jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang menerapkan sistem jaminan sosial, pertumbuhan peserta program jaminan kesehatan di Indonesia terbilang pesat. Jika hanya dalam waktu 4 tahun, program JKN-KIS telah meng-cover hampir 80 persen dari total penduduk Indonesia. Sebagai pembanding, negara yang menjalankan program jaminan sosial sejak lama seperti Jerman, sekitar 120 tahun, baru meng-cover 85 persen populasi penduduk. Austria menjalankan selama 79 tahun dan meng-cover 99 persen populasi penduduk. Sementara Jepang memerlukan waktu 36 tahun dan Belgia membutuhkan 118 tahun untuk mencakup 100 persen populasi penduduk. Bona menyebutkan, saat ini program JKN-KIS telah menjadi program jaminan kesehatan terbesar di dunia, jika melihat jumlah kepesertaannya yang telah melampaui 198,8 juta dan dilaksanakan melalui pendekatan institusi pembayar tunggal (single payer institution). "Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah hingga tercapai cita-cita Universal Health Coverage (UHC) alias Cakupan Kesehatan Semesta. Sehingga nantinya seluruh penduduk Indonesia akan terlindungi oleh jaminan kesehatan JKN-KIS yang berkualitas dan berkesinambungan. Oleh karenanya, semangat duta BPJS Kesehatan untuk mengabdi pada negeri tak boleh surut. Pelayanan prima harus tetap jadi yang utama,” tandas Bona. Ia menambahkan, dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan kesehatan telah bekerjasama dengan 22.247 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdiri dari 9.881 pusat kesehatan masyarakat, 5.023 dokter praktek perorangan, 5.473 klinik non rawat inap, 643 klinik rawat inap, 20 rumah sakit kelas D pratama, serta 1.207 dokter gigi. Sementara di tingkat Fasilitas Kesehatan Tingkat Rujukan Langsung (FKTRL), BPJS Kesehatan telah bermitra dengan 2.397 rumah sakit dan klinik utama, 1.607 apotek, dan 1.079 optik. (mg-3/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait