HARI ke-7 Operasi Patuh Kalimaya 2018 Polresta Tangerang digelar, berbeda dengan sebelumnya. Tiga orang peserta didik berseragam lengkap, terlihat berdiri di bahu dan tengah jalan sambil memegang papan imbauan tertib berlalu lintas, di Jalan Syeh Nawawi, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Rabu (2/5). Ketiga peserta didik laki-laki itu mengenakan seragam sekolah yang berbeda, yakni sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Pakaian pun lengkap, mulai dari topi, dasi, hingga celana panjang. Papan imbauan yang diperlihatkan kepada para pengemudi/pengendara yang melintas bervariasi, seperti gunakan sabuk keselamatan anda, simpan handphone anda selama berkendara, dan saya sudah tertib berlalu lintas kamu kapan? Ternyata, pemegang papan imbauan tersebut bukan peserta didik benaran. Mereka adalah anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Tangerang. Peragaan itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018. Cara unik itu pun sempat mencuri perhatian sejumlah pengguna jalan. Kasat Lantas Polresta Tangerang Kompol Ari Satmoko mengatakan, langkah tersebut merupakan upaya preemtif atau pencegahan dini, agar setiap pengendara/pengemudi tetap tertib dalam berkendara dan selamat sampai tujuan. Selain itu, memanfaatkan moment Hardiknas untuk mengingatkan masyarakat agar mematuhi undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ). "Selain memperingati Hardiknas, kegiatan itu juga untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya pendidikan. Pendidikan adalah jembatan untuk meraih segala cita-cita. Untuk itu sebisa mungkin dalam menempuh pendidikan anak terjauh dari segala hal yang dapat merusak proses pendidikan," ujar Ari kepada Tangerang Ekspres. Salah satu yang dapat merusak proses pendidikan, lanjut dia, adalah berkendara tidak cukup umur dan tanpa kelengkapan surat-surat berkendara. Ari mengatakan, pelanggaran aturan lalu lintas dapat berpotensi kecelakaan. Jika kecelakaan terjadi, otomatis cita-cita tidak tergapai. Dia pun mengajak masyarakat terutama kalangan pendidikan untuk menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Menurut Ari, taat berlalu lintas merupakan salah satu pra syarat pendidikan berjalan dengan baik dan menggapai cita-cita. Sebab pendidikan merupakan upaya sadar dan tersistematis untuk mengangkat taraf hidup manusia. Sementara itu, Bripka Syaiful Rodjali -polisi yang mengenakan seragam SD- kegiatan itu inisiatif dadakan. Berinovasi dalam pelayanan saat event-event tertentu, sudah biasa dilakukan Satlantas Polresta Tangerang. Pria kelahiran tahun 1982 itu mengaku tidak kaget saat ditugaskan untuk mengenakan seragam ala SD. Tetapi dia teringat masa duduk dibangku SD Negeri Pasar Baru 4, Kota Tangerang. “Mungkin karena badan saya kecil jadi tidak ada pengendara yang tahu kalau saya itu polisi, kebetulan juga baju SD yang sudah disiapkan langsung muat. Bahkan tadi ada pelajar benaran yang kaget pas ditegur sama teman yang pakai baju ala SMA. Jadi ingat masa SD, terutama waktu dimarahi sama guru karena tidak mengerjakan tugas, sementara saya selalu masuk rangking,” cerita Syaiful sambil tertawa. Sebelumnya, Polresta Tangerang juga melakukan hal berbeda saat menggelar razia di Jalan Raya Serang KM 22, Desa Kawidaran, Kecamatan Balaraja, beberapa waktu lalu. Polisi tidak hanya fokus menindak para pelanggar, namun memberikan kejutan kepada pengendara yang tertib. Ya, sebuah bingkisan berupa minuman dan makanan ringan yang telah disiapkan diberikan oleh para polisi wanita (polwan) kepada pengendara yang lengkap dan tertib.(*)
Kenakan Seragam Sekolah, Polantas Turun ke Jalan
Kamis 03-05-2018,04:40 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :