SERANG - Di setiap pilkada Partai politik (Parpol) dinilai masih kurang dalam memprioritaskan calon kepala daerah dari warga pribumi. Padahal ini sangat penting, karena bicara otonomi daerah, maka warga pribumilah yang lebih paham. Demikian disampaikan Aceng Asnawi, Dosen Fakultas Hukum Untirta saat menjadi narasumber di acara Diskusi Politik di Umah Kaujon Function House, Selasa (24/4). Kegiatan yang dilakukan oleh Kesbang Pol Kota Serang ini mengambil tema Peran Partai Politik Dalam Pilkada serentak Kota Serang 2018, juga mengundang narasumber Ketua KPU Kota Serang Heri Wahidin dan perwakilan dari Kesbangpol Provinsi, dengan para peserta parpol se-Kota Serang. Menurut Aceng, parpol punya peran penting, keberhasilan pilkada tak terlepas dari peran parpol. Karena kebayakan calon merupakan dari parpol. Adapun ada dari jalur perseorangan, tapi presentasenya rendah dan jarang sekali sampai terpilih. Maka parpol diharapkan jadi berperan lebih baik, dengan rekrutmen figur kepala daerah selektif tidak asal, dan lebih baiknya parpol memberikan peluang lebih kepada orang pribumi untuk mencalonkan. Karena kata Aceng, otonomi daerah artinya adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan masyarakat setempat, sesuai dengan peraturan perundang undangan. Hal ini mengandung suatu makna bahwa dalam urusan pemerintahan pusat yang menjadi kewenangan pusat tidaklah mungkin bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh pemerintah pusat guna kepentingan pelayanan umum pemerintahan dan kesejahteraan rakyat di semua daerah. "Maka jika melihat dari tujuan adanya daerah otonom seperti Kota Serang ini, maka selayaknya yang pantas jadi kepala daerah adalah orang yang tahu daerah itu sendiri, yakni orang pribumi," ungkap Aceng. Dengan syarat katanya, orang pribumi tersebut berkualitas dan mampu untuk memimpin daerah tersebut. Namun, untuk Kota Serang saat ini penduduknya sudah heterogen tidak homogen lagi. Maka dari itu dilakukannya sosialisasi ini sangat bagus dalam rangka sukseskan pilkada. "Kalau saya lihat sekarang parpol dalam memberikan peluang kepada pribumi baru 50 persen, dan 50 persen lagi non pribumi," katanya. Sementara itu, Ketua KPU Kota Serang Heri Wahidin mengatakan, parpol salah satu pilar utama dalam demokrasi, dalam tahapan pilkada punya peran penting mulai dari pencalonan, pendidikan politik pada masyarakat, dan memberikan informasi kaitan hak-hak masyarakat. "Sejauh ini peran parpol sebagai pengusung calon berperan bisa mengumpulkan masa, dan kita harapkan setiap kali parpol bersama calon melakukan pertemuan terbatas bisa digunakan dalam memberikan inforemasi dan pendidikan politik juga serta visi-misi," katanya. Selain itu, dari sisi anggaran ada bantuan keuangan dari pemkot yang diterima parpol, ini salah satu tujuannya untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat dan terciptanya masyarakat yang melek politik. Di tempat yang sama, Kepala Plt Kesbang Pol Kota Serang Raden Noer Iman Wibisana mengatakan, harapan melalui kegiatan ini akan tercipta kenyamanan dan keamanan pada pilkada nanti, supaya tak ada keributan. Maka dari itu pihaknya mengundag semua parpol, karena parpol adalah mesin politik parpol. "Kan mesin politiknya ada di parpol, maka agar tidak terjadi cipta kondisi, supaya pilkada lancar dan aman kami undang, dan alhamdulillah semua parpol hadir," katanya. Iman juga mengaku, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan mahasiswa. Selain itu, Iman yang juga Kepala bidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur BKPSDM Kota Serang terus mengawasi ASN yang ikut-ikutan berpolitik atau condong ke salah satu calon. Jika ada, maka bisa disanksi, bahkan bisa sampai pecat. (and/ang)
Parpol Masih Kurang Prioritaskan Warga Pribumi
Rabu 25-04-2018,06:34 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :