RA KONI Banten 2018 Garap Potensi Lima Cabor Tambahan

Kamis 29-03-2018,05:10 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SEMPAT was-was lantaran cabang olahraga (cabor) andalannya, yakni drum band dan berkuda tidak dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020, kini KONI Banten sedikit bernapas lega. Itu lantaran KONI Banten memiliki harapan baru dari lima cabor tambahan yang direkomendasikan untuk dipertandingkan di Bumi Cenderawasih nanti. Lima cabor tambahan, yakni muaythai, woodball, gateball, petanque, dan tarung derajat. Dari lima cabor tersebut dua cabor diantaranya, yaitu muaythai dan woodball diyakini mampu menjadi cabor andalan baru Banten di PON XX Papua 2020. Hal itu dikatakan langsung Ketua Umum KONI Banten Rumiah Kartoredjo pada saat sambutan pembukaan Rapat Anggota (RA) KONI Banten 2018 di Hotel Le Semar, Kota Serang, Rabu (28/3) siang. Pada RAT KONI Banten 2018 dihadiri Ketua Bidang Organisasi KONI Pusat Mayjen (Purn) TNI Nanang Djuana Priadi, perwakilan delapan KONI kabupaten kota se-Banten, dan perwakilan pengurus provinsi (Pengprov) cabor. Ditemui disela RAT, Ketua Umum KONI Banten, Rumiah Kartoredjo mengatakan, sebenarnya ada tujuh cabor yang direkomndasikan untuk dipertandingkan di PON XX Papua 2020. Namun dua cabor lainnya, Banten dipastikan tidak akan ambil bagian. “Ada dua cabor lain yang ditambahkan, yaitu rugby dan dansa. Kebetulan dua cabor tersebut tidak dimiliki Banten," kata Rumiah kepada awak media, Rabu siang. Rumah menambahkan, optimisme pihaknya akan kemapuan dua cabor baru yang akan menjadi andalan nanti, yakni muaythai dan woodball sangat beralasan. Sederet prestasi nasional dan internasional yang dimiliki atlet dua cabor tersebut sudah cukup menjadi modal awal menghadapi PON. “Untuk cabor muaythai, beberapa atletnya sudah mampu mengibarkan bendera merah putih di ajang internasional. Bahkan di Kejurnas 2017, mereka mampu mengawinkan dua gelar juara umum, yakni Piala Wakil Presiden dan Piala Kasad," jelas Rumiah. "Begitu juga dengan cabor woodball. Salah satu atlet woodball Banten saat ini menduduki peringkat pertama dunia. Ini prestasi yang sangat tidak bisa terbantahkan lagi. Selain itu kita juga berharap terhadap tiga cabor lainnya, yaitu gateball, petanque, dan tarung derajat,” terang Mantan Kapolda Banten itu. Selain itu, saat ini pihaknya juga tengah menunggu kabar terbaik dari cabor arung jeram yang tengah berjuang untuk dipertandingkan di PON nanti. “Kalau arung jeram resmi dipertandingkan di PON nanti, kami semakin yakin bisa meraih target masuk 10 besar," kata Rumiah. "Prestasi arung jeram Banten juga tidak kalah hebatnya, bahkan tim arung jeram Banten pernah mewakili Indonesia di kejuaraan dunia. Satu catatan lagi, di setiap kejurnas arung jeram, Banten selalu bisa naik podium juara," imbuhnya. Agar potensi itu semakin nyata, melalui RA ini KONI Banten telah menyusun program strategis untuk meraih prestasi terbaik di Papua nanti. Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi KONI Pusat Mayjen (Purn) TNI Nanang Djuana Priadi mengapresia program KONI Banten. Ia menilai, apa yang digagas KONI Banten bisa menjadi acuan daerah lain dan bahkan Indonesia untuk meningkatkan prestasi. “Program KONI Banten terbukti berhasil. Pada PON XIX Jawa Barat 2016, KONI Banten hanya memberangkatkan peringkat lima besar Pra-PON. Terbukti Banten bisa naik delapan peringkat dari posisi 21 ke ranking 13. Untuk PON Papua 2020, kami yakin dengan program dan strategi KONI Banten yang hanya akan memberangkatkan peringkat tiga besar Pra-PON ke Bumi Cendrawasih, akan mampu mendongkrak ranking Banten ke posisi sepuluh besar. Kami yakin itu dan Indonesia akan mencoba hal yang sama di event internasional,” ucapnya singkat. (apw/rbnn)

Tags :
Kategori :

Terkait