SERANG - Pengoprasian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Serang yang berada di Kelurahan Penancangan, Kecamatan Cipocok Jaya, terkendala pegawai yang akan menempatinya. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang sendiri mengklaim, pembangunannya sudah mencapai 99. Kepala Dinkes Kota Serang Toyalis mengaku, dirinya dua hari lalu sudah bertemu Wali Kota Serang Tb.Haerul Jaman untuk mempresentasekan perkembangan pembangunan RSUD yang menelan anggaran sekitar Rp44 miliar. Pihaknya menyampaikan jika pembangunanya sudah 99 persen, tinggal menunggu pegawai yang mengisinya. “Jadi kami menunggu arahan dari pak Wali kaitan penempatan SDM-nya, dan itu menunggu pelantikan,” ungkapnya, yang ditemui saat melakukan peninjauan di lokasi RSUD, Senin (26/3). Dijelaskan Toyalis, untuk standar RSUD tipe C sendiri yang masih kurang yakni ruang UGD, kamar operasi, dan rawat inap kurang 40 ruangan, serta Instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Namun untuk hal tersebut bisa ditanggulangi. Seperti untuk UGD sementara bisa menggunakan ruangan rawat inap yang ada dulu, begitu juga dengan ruang operasi bisa dirujuk. Kemudian jumlah ruangan untuk sementara cukup yakni saat ini ada 60 ruangan. “Untuk IPAL bisa menggunakan ipal sementara bisa disalurkan ke pembuangan air. Tapi masalahnya, meski untuk sementa itu bisa diatasi, tapi kalau orang-orang yang mengoprasikannya tidak ada ya percuma,” katanya. Untuk kebutuhan pegawai sendiri diperkirakan 160 tenaga medis, jumlah itu hanya sebatas usulan dari Dinkes ke Badan Kepegawaian, Pengembangan Sumber Daya Manuniua (BKPSDM). Dijelaskannya, jumlah 160 tenaga medis yang diusulkan itu terdiri dari dokter umum 10 orang, dokter gigi 2 orang, dokter spesialis kandungan, bedah, anak, dan penyakit dalam masing-masing 2 orang, ditambah masing-masing tenaga penunjang radiologi 1 orang. “Kalau untuk rumah sakit tipe C, dokter spesialisnya minimal 4 dokter itu kandungan, bedah, anak, dan penyakit dalam,” ujarnya. Selanjutnya, untuk tenaga apoteker 3 orang, bidan 13-15 orang, dan perawat lulusan strata satu (S1) 14 orang, dan diploma tiga (D3) 39 orang. Sisanya itu tenaga medis lainnya yang membantu. Rumah sakit yang berdiri di tanah seluas 14.700 meter persegi dengan bangunan fisik mencapai 1.600 meter persegi, memiliki 60 tempat tidur pasien. Sarana Gedung A1 untuk Poliklinik dan kantor, Gedung C untuk rawat inap pasien, dan Gedung D dan E untuk laundry, dapur. Ditambah lagi dengan gedung travo dan gedung PLN. Dikatakannya, jika pegawainya sudah dilantik, maka baru bisa berbenah. Untuk saat ini yang sudah ada lanjutnya, laundry, dapur berikut peralatannya, 40 ruang rawat inap, dengan gedung travo dan gedung PLN. Tahun ini ada bantuan banprov Rp 20 miliar untuk UGD, ruang operasi, dan Ipal. Sedangkan untuk biaya operasional dalam setahun sendiri dianggarkan Rp 20 miliar plus gaji dan belanja. “2019 juga kita mengusulkan ke provinsi Rp 60 miliar untuk pembangunan tahap kedua, seperti penambahan ruang rawat inap 60, mudah-mudahan disetujui,” katanya. (and/ang)
Pengoperasian RSUD Terkendala Pegawai
Selasa 27-03-2018,07:47 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :