Sukarya Tuntut Ganespa Minta Maaf

Selasa 27-03-2018,06:31 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

  SEPONG-Dugaan ujaran kebencian diterima Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangsel Sukarya. Politisi Golkar ini, merasa dilecehkan karena ada sejumlah akun media sosial (medsos) yang mengungkapkan kata-kata kotor kepadanya. Atas dasar itu, Sukarya menuntut aktivis OKP Ganespa Kota Tangsel meminta maaf kepadanya. Jika dalam waktu 1x24 jam, Senin (26/3) tidak adak permintaan maaf, maka dirinya akan melaporkan Ganespa ke Polisi. Menurut Sukarya, sejumlah aktivis lingkungan Ganespa telah melakukan ujaran kebencian kebencian di Media Sosial (Medsos) Facebook. Ujaran tersebut tertulis di akun Facebook bernama Dodi Harianto bersama Nurhafizkholiz, yang merupakan anggota OKP Ganespa. Dalam akun tersebut tertulis kata-kata kasar kepada Sukarya yang diunggah pada 22 Maret 2018 pukul 15.44 WIB dan pukul 22.09 WIB. “Mereka ngatain kasar kaya kata anjing, tolol lah, sialan anjing goblok ungkapan seperti itu di facebook namanya ujaran kebencian,” kata Sukarya saat dihubungi Tangerang Ekspres, Senin (26/3). Menurutnya, tindakan anggota OKP Ganespa tersebut disebabkan pada saat aktivis lingkungan tersebut melakukan demo di Puspemkot Tangsel pada Kamis (22/3) lalu. Saat itu, secara tidak sengaja ia melihat aksi demo tersebut. Namun, kata Sukarya, OKP Ganespa menduga jika dirinya tidak mau merespons unjuk rasa itu. “Awalnya kan ada demo di pemkot terkait jalan tol soal amdal dari Ganespa. Saya lewat mau salat zuhur di masjid pemkot, saya nanya ke polisi ada apa, demo katanya. Saya nggak mau urusan, soalnya kan bukan demo ke saya. Padahal, saya sambil lewat cuma lihat, datang malah dihujat. Bukan mau menanggapi mereka malah digugat,” ujarnya. Lanjutnya, yang membuat Sukarya meradang karena di salah satu kolom komentar yang ditulis oleh akun Blues Rakyat, nampak menghina titel akademik Sukarya SAg yang disalah artikan menjadi 'Sialan Anjing, Goblok'. “Padahal kan mereka kaum intelek, tapi bahasanya kok nggak menunjukan. Malah mengeluarkan cacian, kata-kata kasar, kotor dan makian yang tidak bermoral,” tambahnya. Sebelumnya, Sukarya mengatakan jika OKP Ganespa pernah datang bertemu dengannya. Ia pun telah mengarahkan sebagaimana aturan yang berlaku di DPRD, terkait surat menyurat. “Mereka pernah datang ke sini. Saya terima dengan baik malah saya ajak ngopi dan ngerokok bareng. Saat itu mereka bawa surat yang ditujukan ke Ketua Komisi IV. Tapi, kok sekarang bilang dilecehkan tidak diterima. Padahal saya sudah bilang ini bagus, tapi salah. Mereka sepakat untuk diperbaiki. Kenapa waktu demo di depan Kantor Pemkot berkembang, katanya kedatangan mereka diabaikan,” bebernya. Oleh sebab itu, pihaknya menuntut OKP Ganespa secara umum serta personil-personil didalamnya yang telah menyebarkan ujaran kebencian. Untuk meminta maaf di media massa cetak lokal, media online, serta medsos dalam waktu 1x24 jam. “Kalau dalam jangka waktu 1x24 jam tidak dilakukan permintaan maaf maka akan ditindaklanjuti. Dengan melaporkan ke pihak kepolisian, atas nama pencemaran nama baik serta pelanggaran UU ITE. Saya tunggu sampai besok, barang bukti sudah ada,” pungkasnya. Sementara itu, Koordinator demo di Puspemkot saat itu Nurhafiz Fidon mengungkapkan permintaan maafnya kepada Sukarya. Ia mengakui jika, apa yang diungkapkan para aktivis di medsos tidak sopan bahkan salah. "Ya, kami meminta maaf. Karena tidak semestinya Ganespa mengeluarkan kata-kata kasar. Dalam kata-kata kasar itu jelas kami salah, semoga maaf kami bisa diterima Dewan," ungkapnya.

Tags :
Kategori :

Terkait