TANGERANG – Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto datang ke Kota Tangerang. Kedatangannya untuk memperingati peristiwa Lengkong yang terjadi 71 tahun silam. Ditemani Walikota Arief R Wismansyah, Prabowo melakukan tabur bunga di makam para pahlawan di TMP Taruna, Sabtu (18/3) pagi.
Tampak hadir Pangdam Jaya Mayjen Jaswandi, Danrem 052 Wijayakrama, Kolonel Inf Iwan Setiawan serta Dandim Tangerang, Letkol Inf M Imam Gogor Agnie Aditya. Dikatakan Pangdam, peringatan Lengkong merupakan penghormatan peristiwa bersejarah. “Bersama masyarakat, TNI bergabung dalam peringatan ini,” tutur Jaswandi. Ia berharap, nilai para pejuang bisa memupuk sikap mental generasi muda. Sehingga Indonesia menjadi negara unggul yang mampu bersaing dan berkompetisi. Prabowo Subianti mengucapkan terimakasih kepada TNI yang masih meneruskan peringatan peristiwa sejarah ini. Pengorbanan taruna muda yang gugur, kata dia, menandakan bangsa ini merebut kemerdekaan dengan pengorbanan. Tetes air mata dan darah serta jiwa raga, menyertai perjuangan para pahlawan. “Untuk itu kemerdekaan dan kedaulatan harus terus dipertahankan. Negeri ini tidak boleh lagi dijajah dan harus berdiri di atas kaki sendiri,” katanya. Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, peristiwa Lengkong mengingatkan semangat para pejuang. “Sebagai generasi penerus, sepatutnya kita harus lebih bersemangat dalam mengisi kemerdekaan ini,” tutur Arief. Sebagai warga sipil tambah Arief, jangan mau kalah semangat mengisi kemerdekaan. “Kita juga wajib berjuang, melalui pembangunan di Kota Tangerang dengan lebih baik lagi,” katanya. Hal senada diungkapkan Dandim Tangerang Letkol Inf M Imam Gogor Agnie Aditya menuturkan, generasi muda lahir dari sejarah yang telah dilakukan oleh para pendahulu. “Melalui peringatan peristiwa Lengkong, diharapkan generasi muda mengenal jati diri leluhurnya. Kemudian memiliki keyakinan diri sebagai yang besar dan bangsa pejuang,” katanya. Seusai apel dan tabur bunga, walikota mengajak rombongan termasuk Prabowo ke Museum TMP untuk melihat berbagai koleksi foto bersejarah peristiwa Pertempuran Lengkong dan berbincang di ruang tamu. Adapun sekilas peristiwa tersebut, bermula dari Resimen IV Tentara Republik Indonesia (TRI) di Tangerang. Resimen ini mengelola Akademi Militer Tangerang. Tanggal 25 Januari 1946, Mayor Daan Mogot memimpin puluhan taruna akademi untuk mendatangi markas Jepang di Desa Lengkong untuk melucuti senjata pasukan Jepang. Daan Mogot didampingi sejumlah perwira, antara lain Mayor Wibowo, Letnan Soetopo, dan Letnan Soebianto Djojohadikusumo. Dengan mengendarai tiga truk dan satu jip militer, mereka berangkat ke Lengkong. Di depan pintu gerbang markas, tentara Jepang menghentikan mereka. Hanya tiga orang, yakni Mayor Daan Mogot, Mayor Wibowo, dan seorang taruna Akademi Militer Tangerang, yang diizinkan masuk untuk mengadakan pembicaraan dengan pimpinan Dai-Nippon. Sedangkan Letnan Soebianto dan Letnan Soetopo ditunjuk untuk memimpin para taruna yang menungggu di luar. Semula proses perlucutan berlangsung lancar. Tiba-tiba terdengar rentetan letusan senapan dan mitraliur dari arah yang tersembunyi. Senja yang tadinya damai jadi berdarah. Sebagian tentara Jepang merebut kembali senjata mereka yang semula diserahkan. Lantas berlangsung pertempuran yang tak seimbang. Karena kalah kekuatan, korban berjatuhan di pihak Indonesia. Sebanyak 33 taruna dan 3 perwira gugur dalam peristiwa itu. Perwira yang gugur adalah Daan Mogot, Letnan Soebianto, dan Letnan Soetopo. (tam)Arief Temani Prabowo Tabur Bunga
Senin 20-03-2017,13:17 WIB
Editor : admin
Kategori :