JAKARTA-Bahaya Narkoba menjadi momok menakutkan bagi bangsa Indonesia. Berbagai kasus narkoba terkuak nyaris setiap hari. Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, Indonesia membutuhkan pemimpin seperti Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk memberangus narkoba. Menurut Fadli, ketegasan Duterte dalam memerangi narkoba berhasil menyelamatkan jutaan masyarakat Filipina dari pengaruh barang haram itu. "Karena itu, Duterte sangat disayangi masyarakatnya," kata Fadli, Senin (26/2). Dia menyarankan aparat Indonesia meniru cara Duterte memberangus mafia narkoba di Filipina. "Kalau perlu dipinjam itu Duterte tiga bulan. Selesai ini masalah narkoba," kata Fadli. Fadli juga mendorong pemerintah segera mengeksekusi terpidana mati narkoba. Namun, Fadli mengingatkan pemerintah harus adil. "Pengguna ini banyak juga korban dan harus diselematkan. Bandar dan mafia ini yang harus dihancurkan," katanya. Dia mempersilakan masyarakat menanyakan langsung kepada pemerintah soal kelanjutan eksekusi terpidana mati narkotika. Menurut dia, eksekusi itu tergantung dari Presiden Joko Widodo. "Kalau presiden mengangguk, langsung dieksekusi. Kalau tidak, ya, tidak. Tanya sama presiden kenapa tidak dieksekusi padahal sudah ada vonis," ujar Fadli. Maraknya kasus narkoba tak hanya menjerat kalangan biasa. Sejumlah artis papan atas belakangan tertangkap tengah menyalahgunakan obat terlarang itu. Hal ini membuat aktor senior Anwar Fuadi prihatin dengan maraknya artis yang tersandung kasus narkoba. Anwar tidak membenarkan alasan beban pekerjaan berat membuat artis jadi harus mengonsumsi narkoba. Anwar mengaku, sudah 47 tahun malang melintang di dunia hiburan. Namun, dia memastikan tidak pernah mengonsumsi narkotika. Karena itu, Anwar mengimbau kepada para artis yang masih mengonsumsi narkoba untuk berhenti."Kepada para artis berhentilah jadi orang bodoh pakai narkoba," kata Anwar saat diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/2). Anwar pun tidak sepakat ketika ada artis terlibat narkoba langsung disebut sebagai korban. Menurut dia, siapa pun artis itu kalau terlibat narkoba tetap harus dihukum pidana. "Bahwa aneh bin ajaib, artis yang tertangkap dalam operasi tangkap tangan harus direhabilitasi. Bagaimana mereka mau sembuh? Harus dihukum pidana," katanya. Anwar mengaku geli mendengar ada artis yang tertangkap narkoba lalu oleh pengacaranya disebut sebagai korban penyalahgunaan barang haram. Padahal, kata dia, belum tentu sang artis menjadi korban. "Saya kan geli kalau bilang ada artis ditangkap, lalu pengacara bilang kliennya korban. Sudah tua, tahu mencari sendiri barangnya. Sudah ditangkap, keluar lalu makai lagi," sesalnya. (jpc/esa)
Tiru Duterte Tumpas Narkoba
Selasa 27-02-2018,06:48 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :