Pengedar Narkoba Sasar Pelajar

Selasa 13-02-2018,06:18 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

  SETU-Selama 2017 Badan Narkotika Nasisonal (BNN) Kota Tangsel telah merehabilitasi 18 pelajar penyalahguna narkotika. Yakni, 1 pelajar SMP, 14 pelajar SMA dan tiga mahasiswa. Dan, satu orang pelajar saat ini masih menjalani rawat inap di balai rehabilitasi. Kepala BNN Kota Tangsel AKBP Heri Istu mengatakan, jika dibanding tahun 2016 jumlah pelajar yang direhabilitasi mengalami penurunan, yakni 37 orang. "Selama 2017 BNN Kota Tangsel telah menangani 88 orang yang direhabilitasi," ujarnya saat gelar perkara di kantor BNN Kota Tangsel, Rabu (7/2). Heri menambahkan, 88 orang tersebut terdiri dari 59 laki-laki dan 29 perempuan. Dari jenis pekerjaannya, satu orang PNS, tiga polri, 17 karyawan swasta, 40 wiraswasta, 9 pengangguran dan 18 pelajar. Untuk yang berdomisili di Kota Tangsel ada 35 orang dan sisanya di luar Tangsel. Sedangkan untuk jenis narkotikan yang banyak disalahgunakan adalah metamphetamine (sabu) dan amphetamnine (ekstasi) 49 persen, cabanis (ganja) 23 persen dan benzo (obat tidur) 28 persen. Untuk menekan penyalahgunaan dan peredaran narkotika di Kota Tangsel, BNN Tangsel terus melakukan upaya pencegahan. Seperti, melakukan cek urine secara berkala. Setidaknya ada 10 organisasi perangkat daerah (OPD), perusahaan swasta. "Juga di 9 lembaga pendidikan yang sudah bekerjasama dengan BNN Tangsel untuk melakukan pengecekan urin bagi karyawannya," tambahnya. Masih menurut Heri, selama 2017 BNN Tangsel juga telah berhasil mengungkap peredaran gelap narkotika sebanyak lima kasus. Dari tangan tersangka diperoleh barnag bukti sebanyak 18,67 gram sabu dan 0,18 gram ganja. Sebagai upaya mempersempit ruang gerak peredaran narkotika, BNN Kota Tangsel akan lebih meningkatkan kerjasama dengan oraganisasi penegak hukum untuk melakukan sosialisasi. Dan juga operasi gabungan diberbagai wilayah, khususnya wilayah yang dikategorikan zona merah peredaran narkotika. Sementara itu, Kepala Seksi pada BNN Kota Tangsel drg Vinna Tauria mengatakan, pelajar perupakan pengguna terbesar kedua sedua setelah pekerja, yakni 20 persen. Pelajar biasnya mendapat narkotika dari lingkungan pergaulan dan bukan di sekolah. "Yang banyak digunakan adalah ganja," ujarnya. Vinna menambahkan, ada yang sejak SMP bahkan sudah ada yang pakai dan narkotika berasal dari bekas teman sekolah yang sudah drop out. Ada juga yang usia 13 tahun namun, sudah dicekokin orang yang usianya lebih dewasa dan terakhir disuntik narkotika. "Pelajar lebih banyak tergoda karena, masa baru gede dan awalnya dengan merokok," tambahnya. Masih menurut Vinna, lokasi peredaran narkotika di Kota Tangsel paling banyak di Ciputat, Pamulang dan Pondok Aren. Sedangkan dari 88 klien yang direhabilitasi, ada empat orang yang kondisinya cukupm parah dan dirawat pusat rehabilitaso narkoba di rumah sakit Lido Sukabumi. Sedangkan satu orang yang positif menggunakan narkoba sudah menjalani rehabilitasi dan saat ini rawat jalan. "Rawat jalan itu boleh tetap beraktifitas dan rutin konseling seminggu dua kali," tambahnya. (bud/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait