TANGERANG – Rumah milik Pendi Rasim di RT 05/12, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Neglasari, ambruk, Selasa (30/1). Ambruknya rumah itu imbas gempa Lebak pada Selasa (23/1) lalu. Lantaran saat kejadian gempa, dinding bangunan rumah Pendi mengalami retak. Akibat kejadian tersebut, rumah berukuran 4×12 meter itu rata dengan tanah. Beruntung istri dan ketiga anaknya tak menjadi korban reruntuhan material bangunan yang ambrol. “Saya sudah punya firasat, sejak malam hari karena seperti ada sesuatu yang jatuh. Makanya saya tak tidur semalaman,” ungkap Endah, istri Pendi, Rabu (31/1). Suaminya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh sudah lebih dulu meninggalkan rumah. “Saya sudah wanti-wanti kepada anak kedua saya agar tak masuk rumah sebelum saya pulang. Dan benar saja, ketika saya pulang rumah sudah ambruk,” ungkapnya. Saat peristiwa itu tejadi, Endah dan Ibu mertuanya, Perak mengaku sedang mengasuh anak bungsunya di warung yang terletak tak jauh dari rumahnya. Perak, mengaku saat akan mengambil susu di rumah untuk cucunya yang sedang bermain di warung, ia merasakan getaran seperti gempa kecil. "Saya merasakan seperti ada gempa, ternyata atap mulai berjatuhan," ujar Perak. Lebih lanjut ia menerangkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 2 siang. "Temboknya memang sudah retak karena gempa lalu, ditambah hujan deras dan angin kencang," ungkap Perak. Harta benda yang berhasil diselamatkan hanya sebuah sound sistem, kipas angin, bantal dan guling. Tidak ada yang berani masuk untuk ambil perabot lain karena takut tertimpa atap. Sementara ini Pendi dan keluarganya menumpang di warung milik sanak saudaranya yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Mendapat laporan adanya bangunan rumah yamg ambruk, Anggota komisi IV DPRD Kota Tangerang, Sjaifuddin Z Hamadin langsung meninjau lokasi. Ia mengatakan rumah yang roboh tersebut akan menjadi skala prioritas program bedah rumah pemkot Tangerang. "Pemerintah harus gigih, jangan sampai masalah ini tidak diurus," tegasnya. Pria yang akrab disapa Udin ini mengatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) agar rumah tersebut diprioritaskan masuk program bedah rumah. "Tentu ini menjadi prioritas utama dalam program bedah rumah. Secepatnya akan dikerjakan supaya bisa segera kembali ditempati penghuninya," tutur Udin. Sementara itu, Lurang Karangsari, Iwan Mulyawan menerangkan, di wilayahnya ada 195 rumah yang masuk dalam kategori Rumah Tidak Layak Huni (RLTH). "Tahun 2017 lalu sudah ada 85 rumah yang dibedah pemkot. Semoga jumlah tersebut bisa bertambah di 2018 ini," ucapnya . Ia juga mengajak warga untuk kerja bakti untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. "Kita imbau warga untuk bersama-sama gotong royong dan kerja bakti agar kerusakan di wilayah kita tidak meluas. Selain itu juga agar kampung kita bersih dan tidak kumuh," pungkasnya. (mg-05)
Dampak Gempa, 1 Rumah di Neglasari Ambruk
Kamis 01-02-2018,06:14 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :