9 Anak Bekerja di Pabrik Kembang Api

Kamis 09-11-2017,10:13 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG—Penyidik Polda Metro Jaya mendata ada sembilan anak di bawah umur bekerja di pabrik kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses. Dari sembilan anak, empat di antaranya meninggal saat pabrik di Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang itu meledak pada 26 Oktober 2017 lalu. “Sampai sekarang sembilan (anak pekerja) di data kami, termasuk yang sudah meninggal ada 4 (orang anak),” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta seperti diberitakan detikcom, Rabu (8/11). Indra Liyono selaku pemilik pabrik telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka berkaitan dengan pelanggaran UU Ketenagakerjaan, salah satunya berkaitan dengan perekrutan anak di bawah umur. Indra mengaku menerima anak di bawah umur sebagai pekerja di pabrik kembang api semata-mata untuk mengakomodasi keinginan warga sekitar. “Di mana penyampaian dari perusahaan, 'Iya, Pak, kami ingin mengakomodasi masyarakat untuk bisa menampung anak-anak yang tidak bersekolah untuk dipekerjakan, ya kami bagaimana, Pak. Kami serbasulit,'" jelas Nico menirukan perkataan Indra. Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan untuk mengawasi masalah perekrutan pekerja. Polisi akan memberikan edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha untuk mengetahui masalah ketenagakerjaan, terutama menyangkut anak di bawah umur. “Bahwa masyarakat pun tidak boleh memaksakan anak-anak untuk bekerja dan pelaku usaha tidak bisa serta merta menerima anak-anak untuk dipekerjakan. Untuk itu, perlu komunikasi antara dinas tenaga kerja dan pihak pemda, masyarakat, dan pelaku usaha sehingga hak anak dan kewajiban pelaku usaha berjalan dengan baik,” tutur Nico. Sementara Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri, Kramat Jati berhasil mengidentifikasi lima jenazah lagi korban ledakan pabrik kembang api tersebut. Sehingga total 44 jenazah telah teridentifikasi. “Pada hari ini, tanggal 8 November 2017, ada lima jenazah yang dinyatakan teridentifikasi,” kata Kabid Pelayanan Kedokteran Polisi RS Polri Kombes Sumirat dalam keterangannya, Rabu (8/11). Sumirat mengatakan kelima jenazah atas nama Pariyah, Emuh binti Saran, Sani binti Usih, Sugiyati, dan Macih. Kelima jenazah teridentifikasi melalui kecocokan DNA. Kelima jenazah tersebut berasal dari Kabupaten Tangerang. Sumirat mengatakan kelima jenazah yang teridentifikasi kemarin langsung diserahkan kepada pihak keluarga. “Betul sekali, diserahkan langsung hari ini (kemarin,red). Semoga sebelum pukul 18.00 WIB sudah diserahkan semua,” kata dia. Dengan demikian, total sudah ada 44 jenazah korban ledakan pabrik kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang, yang teridentifikasi. Sehingga sisanya tinggal satu kantong jenazah yang belum teridentifikasi. Dalam kasus ini, polisi menetapkan tiga tersangka. Ketiga tersangka adalah pemilik pabrik Indra Liyono, Direktur Operasional Andri Hartanto, dan pekerja bernama Subarna Ega. Indra dan Andri dijerat dengan Pasal 359 KUHP yakni kelalaian yang mengakibatkan kematian orang lain dan Pasal 74 UU Ketenagakerjaan mengenai larangan mempekerjakan anak. Sedangkan tersangka Subarna Ega dijerat dengan Pasal 359 KUHP. Subarna Ega hingga kini belum diketahui keberadaannya. Polisi menduga Subarna Ega tewas dalam kejadian nahas itu. “Diduga meninggal dunia, tapi masih kami cocokkan data dari pihak keluarga,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Nico Afinta. Penyidik dan tim DVI juga telah mendatangi TKP dan melakukan rekonstruksi bersama saksi. Hal itu dilakukan guna menyesuaikan keterangan yang diberikan saksi dengan hasil tim labfor. Nico menambahkan pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan penertiban pada pabrik yang di dalamnya menyimpan bahan berbahaya. Pihak pabrik diminta menyimpan barang berbahaya itu dengan baik untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa. (det/bha)

Tags :
Kategori :

Terkait