Bangun 13 Gudang Kedelai, Bulog Gelontorkan Rp 78 Miliar

Kamis 09-11-2017,08:25 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SURABAYA - Perum Bulog membangun 13 gudang penyimpanan kedelai di sentra-sentra produksi. Keberadaan gudang tersebut nanti bisa mengefisienkan pendistribusian kedelai sekaligus menjaga ketahanan stok nasional. Direktur SDM dan Umum Perum Bulog Wahyu Suparyono mengungkapkan, selama ini belum ada gudang penyimpanan khusus untuk kedelai. Karena itu, Bulog mengalokasikan sebagian dana yang didapat dari penyertaan modal negara (PMN) untuk membangun 13 gudang kedelaidengan rata-rata kapasitas sekitar 3.500 ton. ”Ada sedikit perbedaan konstruksi gudang kedelai dan beras. Terutama ada peralatan yang lebih menstabilkan kualitas kedelai dan masa simpan,” ujarnya di sela-sela groundbreaking pembangunan gudang di Sidoarjo, Rabu (8/11). Selain Jatim, gudang-gudang lainnya dibangun di tujuh provinsi. Di antaranya, Jateng, Lampung, NTB, dan Sulsel. Lokasi pembangunan gudang-gudang tersebut dipilih melalui kajian terlebih dahulu. Terutama diprioritaskan pada lokasi yang tidak jauh dari sentra produksi kedelai. ”Sejauh ini kami belum mendapat penugasan menyerap kedelai, tapi manakala ada penugasan, secara infrastruktur sudah siap,” imbuh Wahyu. Selain mengandalkan penyerapan dari petani lokal, Bulog tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan kerja sama kemitraan dengan para petani. ”Kami bangun konsep on farm seperti untuk penanaman padi di Merauke. Kami kerja sama dengan petani sekitar sekaligus melakukan pembinaan, hasilnya diserap Bulog,” papar Wahyu. Cara itu juga bisa untuk menghemat biaya logistik. Total nilai investasi untuk konstruksi 13 gudang kedelai tersebut sekitar Rp 78 miliar yang berasal dari PMN. Sebagaimana diketahui, akhir tahun lalu Bulog menerima dana PMN Rp 2 triliun. Sebagian besar dana tersebut digunakan untuk perbaikan infrastruktur pascapanen. Di antaranya, untuk komoditas beras, jagung, dan kedelai. Dana PMN juga dialokasikan untuk pembangunan modern rice milling plant (MRMP) dengan kapasitas total satu juta ton setara gabah kering panen tiap tahun. Bulog juga membangun 16 unit mesin rice-to-rice untuk meningkatkan kemampuan serapan dan pengolahan beras lokal maupun impor.”Khusus jagung, kami akan bangun 11 unit drying center,” katanya. Tentu, teknologi tersebut bisa meningkatkan nilai tambah hasil panen jagung.(res/c10/fal)

Tags :
Kategori :

Terkait