Jokowi Diminta Segera Bentuk TGPF

Senin 06-11-2017,08:16 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

JAKARTA-Sudah lebih setengah tahun kasus penyiraman air keras kepada Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan belum menemukan titik terang. Pengacara Novel, Saor Siagian meminta Presiden Jokowi membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF). “Kami tim penasihat hukum (Novel) meminta presiden segera membentuk tim gabungan pencari fakta,” kata Saor di kantor LBH Pers Jakarta, Minggu (5/11). Saor mengatakan, dari awal Polri tidak bertindak objektif dalam mengusut kasus ini. Sebab, kata dia, Polri berangkat melakukan penyelidikan dengan menyimpulkan terlebih dahulu bahwa kasus ini susah. Padahal, Saor menegaskan, dari awal sudah ada petunjuk. Misalnya, kata Saor, kendaraan roda dua yang digunakan menyerang Novel adalah sepeda motor milik anggota Polri. Bahkan, dari awal Kapolda Metro Jaya yang dijabat Irjen Iriawan saat itu telah memberi kesan bahwa akan ada yang mencederai Novel. “Makanya dia (Iriawan) menawarkan pengawalan,” katanya. Namun, Saor menegaskan, Novel sadar bahwa apa yang dilakukannya dalam memberantas korupsi bukan perbuatan pribadi. Menurut Saor, Novel kala itu berpendapat apa yang dilakukannya atas perintah hukum. Karena itu, Novel menyatakan tidak ingin mendapat perlindungan pribadi. Tapi, kalau mau memberikan perlindungan harus melapor dulu kepada pimpinan KPK. “Sampai beliau (Iriawan) diganti tidak pernah terjadi (pemberian perlindungan),” katanya. Karena itu, Saor berharap supaya Polri tidak tersandera opini dan bisa mengungkap kasus ini, maka presiden harus membentuk TGPF. Soal hasilnya nanti diberikan kepada penyidik kepolisian, itu urusan teknis. “Tapi, setidaknya ada pihak independen yang melakukan investigasi,” tegasnya. Apalagi, ujar Saor, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sudah menyatakan bahwa ini bukan kasus susah. Tinggal bagaimana kepolisian saja apakah ada keinginan menuntaskan persoalan ini.Dia meminta presiden juga menepati janji akan memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian mempertanyakan penanganan kasus Novel. “Kami sangat berharap Pak Tito harus imparsial profesional seperti janji beliau. Kalau tidak profesional, itu menyandera beliau,” katanya. Presiden Jokowi berjanji akan memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait perkembangan penyidikan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Ia awalnya bertanya balik ketika ditanya wartawan soal kelanjutan tim gabungan pencari fakta (TPGF) kasus Novel. Di mana pembentukan tim tersebut diusulkan kembali oleh sejumlah mantan pimpinan KPK seperti Abraham Samad, Busyro Muqoddas, Bambang Widjojanto dan M. Jasin. "TGPF itu apa?" ucap Jokowi di sela-sela peresmian Tol Becakayu di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/11). Ketika wartawan menjelaskan maksud TPGF, mantan gubernur DKI Jakarta itu pun menyatakan akan memanggil kapolri untuk mengetahui perkembangannya. "Oh nanti. Nanti lah kapolri saya undang, saya panggil. Prosesnya sudah sejauh mana yang jelas semua masalah harus gamblang, harus jelas, harus tuntas," ucap Jokowi. (jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait