TANGERANG – Untuk menekan jumlah volume sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Rawa Kucing, warga diminta aktif memilah sampah. Sebab diantara sampah yang dibuang warga, banyak yang memiliki nilai ekonomis.
Rutinitas warga memilah sampah sebelum diuang, diyakini dapat memberi kontribusi positif terhadap lingkungan. Hal tersebut diungkapkan Camat Tangerang Agus Henra Fitrahiyana, Kamis (2/11). Dikatakan, tidak semua sampah rumah tangga harus langsung dibuang. Sebab ada beberapa jenis sampah yang memiliki nilai ekonomis. Seperti kardus, plastik, logam dan sebagainya. “Itu merupakan jenis sampah yang dapat didaur ulang. Artinya sampah tersebut laku dijual ke pengepul,” ungkap Agus.
Ia meminta, agar warga di lingkungannya melakukan pemilahan. Kemudian memisahkan sampah ekonomis ini. Sampah yang sudah dipilah, selanjutnya bisa dikumpulkan oleh pengurus di tingkat RT atau RW. Bila jumlahnya dirasa sudah cukup, maka sampah tersebut bisa dijual. Program bank sampah tambah Agus, dapat diaktifkan di lingkungan masing-masing. Hasil penjualan sampah yang dikelola, bisa dibelanjakan untuk keperluan lingkungan. Misalnya membeli tanaman untuk penghijauan.
“Dana yang terkumpul, bisa juga disalurkan untuk membantu warga yang membutuhkan modal usaha,” tuturnya. Melalui proses pemilahan sampah kata Agus, dapat meringankan tugas armada pengangkut sampah. Saat ini di setiap kelurahan, telah dialokasikan satu unit mobil truk dan satu becak motor (bentor) pengangkut sampah. “Namun apabila warga tidak melakukan pemilahan, kami yakin kedua kendaraan ini akan kewalahan mengangkut sampah lingkungan,” ujarnya.
Agus juga meminta, supaya warga membuang sampah sesuai jam yang sudah ditentukan. Supaya tidak ada lagi sampah yang tercecer di jalan atau lingkungan. Sehingga saat armada datang ke lokasi, sampah sudah terkumpul bisa langsung diangkut. “Sampah erat kaitannya dengan kebersihan dan kesehatan. Bila lingkungan bersih, mudah-mudahan masyarakatnya bisa hidup sehat,” pungkas Agus. (tam)