Masjid Assamawaat Bangunan Konsep Millenium

Jumat 27-10-2017,07:42 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG - Majelis Dzikir Assamawaat Al Maliki memulai pembangunan Masjid Assamawaat di Kampung Alar, Desa Kohod, Kecamatan Teluk Naga. Bangunan masjid ini mengusung konsep millenium tanpa kubah. Masjid yang dibangun di lahan seluas 15.000 meter persegi dengan luas bangunan 1.500 meter persegi tersebut, masuk dalam kawasan terpadu Majelis Dzikir Assamawaat Al Maliki yang memiliki luas 20 hektar. Nantinya, selain masjid pun akan dibangun beberapa fasilitas seperti pusat tahfidz Alquran, minimarket, restoran, hal, toilet, rumah singgah, main lobby, pendopo, mihrab seperti di Kabah, gedung serba guna sebagai open theater, penginapan VIP hingga kantor. Kawasan Terpadu Majelis Dzikir Assamawaat Al Maliki di Desa Kohod berada tak jauh dari pinggir pantai utara pulau untung jawa bagian barat dan berhadapan dengan kepulauan seribu. Pembangunan masjid Assamawaat dilakukan usai pengajian bulanan yang dihadiri ribuan jamaah dan santri. Sebelum memasukkan coran ke tiang pancang, seluruh jamaah mengiringi dengan bacaan takbir dan salawat. Sedangkan di beberapa tiang pancang lainnya, para assatidz bersama jamaah melakukan hal serupa dengan mengumandangkan adzan. Pimpinan Majelis Dzikir Assamawaat Al Maliki, Syeikh KH Saadih Al Batawi mengatakan, Masjid Assamawaat akan dibuka selama 24 jam dengan penjaga jamaah dari setiap distrik secara bergantian. Masjid ini pun sebagai warisan kepada generasi yang akan datang seperti halnya para auliyah yang memiliki warisan berupa ajaran dan bangunan. "Majelis Dzikir Assamawaat ingin memiliki warisan kepada generasi yang akan datang yakni para santri. Maka itu, santri harus menjadi penerus dalam dakwah ini sebab santri memiliki peranan penting dalam bangsa ini meraih kemerdekaan," ujarnya Ketua Panitia Pembangunan Masjid Assamawat, Sunggul Saragih menambahkan, pembangunan masjid ini menghabiskan biaya sebesar Rp 11 miliar dengan rincian pondasi sebanyak 120 tiang sebesar Rp1,3 miliar. Adapun pekerjaan pembangunan masjid ini akan dikerjakan PT Murti Cahaya Wirasaba dengan pengawasan langsung oleh Syeikh KH Saadih Al Batawi. Sunggul menambahkan, material yang digunakan yang terbaik. Misalnya, atap masjid yang menggunakan material yang dilapisi aspal sehingga ketika hujan tak berisik sehingga jamaah akan khusyuk. Kemudian, di empat penjuru akan terpasang kamera CCTV sebagai pengawasan sekaligus dokumentasi dalam proses pembangunan dari awal hingga akhir. "Seluruh material yang dipakai adalah terbaik. Maka itu, proses pembangunan ini dilakukan dengan sangat teliti dan tak sembarangan," tegasnya. (mg01)

Tags :
Kategori :

Terkait