TANGERANGEKSPRES.ID, TELUKNAGA — SMPN 3 Teluknaga, Kecamatan Teluknaga, tetap melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi para siswa meskipun kegiatan belajar mengajar sedang memasuki masa libur sekolah. Penyaluran MBG dilakukan dengan mekanisme siswa datang langsung ke sekolah untuk mengambil paket makanan bergizi yang telah disiapkan.
Kebijakan tersebut dinilai sebagai bentuk kepedulian SMPN 3 Teluknaga terhadap kesejahteraan peserta didik, sekaligus mendukung keberlanjutan program pemerintah di bidang pemenuhan gizi anak usia sekolah.
Kepala SMPN 3 Teluknaga Endaryanto mengatakan, program MBG merupakan bentuk komitmen sekolah dalam mendukung pemenuhan gizi peserta didik yang tidak boleh terhenti hanya karena libur sekolah.
“Kami memandang bahwa kebutuhan gizi anak-anak tetap harus terpenuhi, baik saat kegiatan belajar mengajar berlangsung maupun ketika libur sekolah. Oleh karena itu, SMPN 3 Teluknaga tetap menyalurkan Makan Bergizi Gratis selama masa libur ini. Program ini sangat penting untuk menjaga kesehatan siswa sekaligus membantu orang tua dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka,” ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres di halaman sekolah, Senin (22/12).
Menurut Endaryanto, kebijakan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan sosial dan kemanusiaan, mengingat tidak semua siswa berasal dari latar belakang ekonomi yang sama. Ia menegaskan bahwa sekolah memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan para siswa tetap mendapatkan manfaat dari program MBG.
“Kami menyadari bahwa bagi sebagian keluarga, program MBG ini sangat membantu. Tidak sedikit orang tua yang menyampaikan kepada kami bahwa program ini benar-benar meringankan beban mereka. Maka, meskipun libur sekolah, kami tetap berupaya agar hak siswa terhadap program Makan Bergizi Gratis tidak terhenti,” paparnya.
Endaryanto menjelaskan, dalam pelaksanaannya, pihak sekolah mengatur sistem pengambilan MBG secara terjadwal agar berjalan tertib dan lancar. Siswa diminta datang ke sekolah hanya untuk mengambil paket makanan, tanpa adanya kegiatan lain di lingkungan sekolah.
“Kami sudah mengatur waktu dan mekanisme pengambilan MBG dengan sebaik mungkin. Siswa datang sesuai jadwal yang telah ditentukan, mengambil paket makanan, kemudian kembali ke rumah. Guru dan petugas sekolah kami libatkan untuk memastikan proses pengambilan berjalan tertib, aman, dan tidak menimbulkan kerumunan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Endaryanto berharap agar program MBG selama libur sekolah dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para siswa serta menjadi bagian dari pembiasaan pola hidup sehat.
“Harapan kami, anak-anak tetap menjaga kesehatan dan pola makan yang baik selama libur sekolah. MBG ini bukan sekadar pembagian makanan, tetapi juga bentuk edukasi bahwa asupan gizi seimbang sangat penting bagi tumbuh kembang mereka dan kesiapan saat kembali mengikuti pembelajaran,” tutupnya.(ran)