TANGERANGEKSPRES.ID, PINANG — Membaca nyaring merupakan salah satu strategi pembelajaran literasi yang terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dan minat baca siswa. Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara guru membacakan teks secara lantang, ekspresif dan terarah, sementara siswa menyimak dengan penuh perhatian.
Meski terlihat sederhana, membaca nyaring memiliki dampak besar terhadap perkembangan bahasa, kognitif dan sosial-emosional anak. Cara tersebut diyakini bisa memusatkan konsentrasi siswa. Tujuannya sebagai daya tarik siswa agar minat membaca buku apapun.
Kepala SDN Cipete 5 Kota Tangerang Selatan, Yulia Wardani mengatakan, dalam kegiatan membaca nyaring, guru tidak hanya berfungsi sebagai pembaca, tetapi juga sebagai model literasi bagi siswa. Guru menunjukkan bagaimana intonasi, ekspresi, dan lafal digunakan untuk membangun makna dalam sebuah teks. Guru juga berperan memilih bahan bacaan yang sesuai tingkat perkembangan anak baik cerita bergambar, fabel, cerpen, maupun teks informatif agar siswa dapat memahami isi bacaan dan menikmati proses membaca.
”Kegiatan ini dilakukan oleh semua guru termasuk saya sebagai kepala sekolah untuk membiasakan siswa membaca buku, dan strategi ini juga bisa membuat siswa aktif dan mau perlahan membaca buku jenis apapun,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres di halaman sekolah, Rabu (3/12).
Yulia menambahkan, kegiatan membaca nyaring memberikan berbagai keuntungan antara lain, meningkatkan kosa kata, mengembangkan pemahaman bacaan, membangun keterampilan menyimak, menumbuhkan kecintaan terhadap buku, dan meningkatkan kemampuan berbicara. Dengan program membaca nyaring, bisa mendorong siswa ke berbagai manfaat yang bisa di lakukan.
”Program ini bukan hanya sekadar membaca buku saja, tetapi banyak manfaatnya bagi siswa. Sehingga manfaat tersebut yang bisa kita gunakan untuk menjadi sebuah pembiasaan kepada siswa,” paparnya.
Ia menjelaskan, membaca nyaring adalah strategi sederhana namun sangat bermakna dalam meningkatkan kemampuan literasi anak sejak dini. Dengan pelaksanaan yang konsisten, guru dapat menumbuhkan budaya membaca di kelas dan menjadi teladan positif bagi siswa.
”Kegiatan ini bukan hanya mengajarkan cara membaca, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap pengetahuan dan cerita. Jadi, siswa bisa lebih berkembang dan bisa lebih banyak tahu dari buku yang di bacakan oleh guru SDN Cipete 5,” tutupnya.(ran)