Asesmen Sumatif untuk Evaluasi Kompetensi

Kamis 04-12-2025,17:53 WIB
Reporter : Randy Yasetiawan
Editor : Sihara Pardede

TANGERANGEKSPRES.ID, BALARAJA — Untuk menen­tukan hasil dari belajar di seko­lah, siswa SMPN 3 Sukamulya, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, menggelar Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) untuk mengetahui sejauh mana siswa tersebut menerima materi pelajaran yang telah di dapat dari guru mereka.

Asesmen tersebut juga untuk mengukur pencapaian kom­petensi siswa selama satu se­mester penuh. Hal tersebut, juga untuk menentukan hasil raport dan juga untuk menen­tukan kelulusan siswa. Sehing­ga, akan ketahuan hasilnya dan hasil dari asesmen tersebut akan menjadi bahan evaluasi oleh para guru.

Kepala SMPN 3 Sukamulya Hendriyani mengatakan, ases­men yang dilakukan sebagai salah satu uji kompetensi siswa dan mengukur kemampuan siswa sejauh mana mereka te­lah mengikuti kegiatan belajar mengajar selama satu semester penuh. Dan hasil dari asesmen akan menjadi sebuah acuan guru untuk evaluasi dan mengisi nilai raport.

”Kalau dulu namanya ujian akhir semester, kalau sekarang namanya berubah menjadi Ases­men Sumatif Akhir Semes­ter. Akan tetapi, caranya sama yakin untuk mengetes kemam­puan siswa selama belajar satu semester apakah siswa mampu menerima materi yang diberi­kan atau tidak. Kalo tidak, maka akan dilakukan evaluasi oleh gurunya,” ujanya kepada Tange­rang Ekspres di ruang kerjanya, Senin (1/12).

Hendriyani menambahkan, selama kegiatan belajar meng­ajar, guru telah maksimal mem­berikan pelajaran sesuai dengan kurikulum yang ada. Tinggal, bagaimana siswa menangkap materi yang telah di berikan. Sehingga, dalam satu semester akan ketahuan siswa ada yang paham atau tidak materi yang diberikan.

”Kalau dari guru, laporan se­tiap evaluasi selalu menga­takan bahwa sistem belajar yang diberikan sesuai dengan kurikulum dan metode yang sesuai dengan aturan. Jadi kalau ada siswa yang belum paham, artinya siswa tersebut yang memang tidak memahami ma­teri pelajaran,”paparnya.

Ia menjelaskan, bagi siswa yang masuk katagori yang lam­bat tahu tidak paham dalam materi pelajaran, guru akan melakukan komunikasi dengan orang tua siswa. Ini untuk men­jelaskan dan mencari solusi, sehingga siswa saat menerima pelajaran selanjutnya bisa dan lebih baik.

”Kami selalu melakukan komu­nikasi dengan orang tua. Guru juga meminta kepada orang tua untuk membantu siswa dalam belajar di rumah. Ini agar siswa bisa paham saat mereka mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Saya pastikan, siswa di SMPN 3 Sukamulya mendapatkan pendidikan berkualitas,” tu­tup­nya.(ran)

Kategori :