APBD Kabupaten Tangerang Tahun 2026 Defisit, Tunjangan Kinerja Kena Efisiensi

Rabu 26-11-2025,20:49 WIB
Reporter : Asep Sunaryo
Editor : Aries Maulansyah

TANGERANGEKSPRES.ID, TIGARAKSA — Anggaran Pen­dapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tangerang Tahun 2026 resmi disetujui de­ngan nilai sebesar Rp8,62 triliun. Na­mun, anggaran tersebut meng­alami penurunan dari rancangan awal APBD Rp9,11 triliun akibat pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat.

Kepala Bidang Anggaran BPKAD Kabupaten Tangerang Aep Mul­yadi mengatakan bahwa peme­rintah pusat mengurangi dana transfer ke Kabupaten Tangerang sebesar Rp619 miliar, sehingga pemerintah daerah harus mela­kukan efisiensi dan rasionalisasi anggaran.

”Karena dana transfer pusat itu dikurangi Rp619 miliar, maka anggaran kita menurun dari ran­cangan awal. Kami sudah lakukan efisiensi dan rasionalisasi, namun tetap defisit Rp450 miliar,” ujar Aep, Rabu (26/11/2025).

Aep menjelaskan bahwa defisit sebesar Rp450 miliar tersebut akan ditutup melalui proyeksi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) yang berasal dari kele­bihan pendapatan asli daerah yang telah dihitung.

”SiLPA digunakan untuk balan­cing agar antara pendapatan dan belanja daerah tetap seimbang. Di sisi lain, kami terus memak­simalkan potensi PAD.” imbuhnya.

Dampak pengurangan dana transfer pusat memaksa Pemkab Tangerang melakukan penyesuai­an anggaran, termasuk efisiensi pada beberapa pos belanja. Salah satu yang terkena dampaknya adalah tunjangan kinerja pegawai negeri sipil (tukin/TPP).

Aep menegaskan bahwa efisiensi dilakukan pada anggaran pendu­kung yang dianggap tidak meng­ganggu pencapaian target RPJMD 2025–2030.

”Pengurangan itu kami lakukan di belanja pendukung seperti perjalanan dinas, rapat di hotel, dan tambahan penghasilan pega­wai (TPP). Penghematan tukin nilainya Rp72 miliar, dikurangi satu bulan,” jelasnya.

Selain efisiensi, Pemkab Ta­ngerang akan memaksimalkan pendapatan asli daerah dari sektor pajak, retribusi, hingga bagi hasil pajak kendaraan bermotor dari Provinsi Banten.

Efisiensi tukin membuat seba­gian pegawai ASN mulai merasa khawa­tir, terutama yang memiliki tang­gung­an cicilan. Seorang ASN Pem­kab Tangerang yang enggan disebutkan namanya mengaku harus mencari solusi keuangan pribadi. ”Iya nih, siap-siap ke bank. Re­strukturisasi cicilan. Mau gimana lagi,” ujarnya.(sep/apw)

Kategori :