Pamarayan Zona Merah Narkoba

Kamis 20-11-2025,22:03 WIB
Reporter : Agung Gumelar
Editor : Sutanto

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Kecamatan Pama­rayan, Kabupaten Serang masuk zona merah peredaran dan pe­makaian narkotika dan obat-obat­an berbahaya (narkoba). Mayoritas anak sekolah baik SMP maupun SMA banyak diringkus aparat kepolisian karena memakai obat-obatan terlarang.

Hal itu dikatakan Camat Pama­rayan, Siti Komariah saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (19/11), ditulis Kamis (20/11).

"Banyak anak-anak remaja yang ditangkap polisi, karena memakai obat-obatan terlarang, tidak ada yang sampai meninggal dunia karena narkoba ini. Tapi, rata-rata anak-anak yang sekolah baik SMP maupun SMA yang pemakainya," katanya. 

Kokom (sapaan Siti Komariah) tidak mengetahui secara pasti siswa itu mendapatkan barang haram tersebut darimana, namun dilihat dari segi wilayah, Pama­rayan ini merupakan jalur perlintasan.

Karena, dekat dengan jalur kereta Stasiun Citeras dan Stasiun Maja, yang ke­mung­kinan besar ada yang membawanya ke Pamarayan untuk disebarluaskan.

"Saya tidak tahu secara pasti ya mereka dapat darimana, mungkin karena wilayah Pamarayan ini perlintasan, bisa jadi dari Rangkas peng­hubungnya atau dari Jakarta. Untuk banyak kasusnya, saya tidak tahu, namun yang pasti Pamarayan masuk zona me­rah, yang menentukannya aparat kepolisian," ujarnya.

Dikatakan Kokom, obat-obat­an terlarang yang dikon­sumsi anak sekolah ini, berupa pil koplo, eksimer, dan tra­madol.

"Kita sangat khawatir akan masa depan anak, kita terus berupaya melakukan pence­gahan supaya tidak ada lagi peredaran narkoba di Ke­ca­matan Pamarayan," ucapnya.

Menurut dia, ada berbagai upaya yang dilakukan untuk mengatasi di atas, seperti rutin melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba, yang me­nyasar khususnya kepada anak sekolah.

Kokom juga mengatakan, pihaknya saat ini sedang mem­perkuat kegiatan sosialisasi ke masyarakat, sekolah mau­pun tempat ibadah, menyam­paikan bahayanya narkoba.

Sosialisasi dilakukan di satuan pendidikan baik SMP maupun SMA, lalu di majelis taklim, acara keagamaan, dan bahkan door to door ke rumah warga.

"Kita terus berupaya melaku­kan sosialisasi tentang baha­yanya narkoba, khususnya ke sekolah, kita pernah datang­kan Miss Indonesia Ibu Kaisha Sihombing sebagai duta anti Narkoba tahun lalu. Kita berikan edukasi dan semangat, untuk generasi muda jangan terjerumus narkoba, karena akan menghancurkan masa depan," tuturnya.

Kokom mengaku, upaya-upaya pencegahan penggu­naan dan peredaran narkoba sudah dilakukan sejak bebe­rapa tahun lalu, dan hasilnya di tahun ini sudah berkurang anak sekolah yang memakai barang haram tersebut.

"Tahun lalu tinggi, tapi tahun ini alhamdulillah mulai ber­kurang, mungkin ada pe­ngaruhnya juga kita perkuat sosialisasi, kami sampaikan kepada orangtua untuk lebih peduli memperhatikan gerak-gerik anaknya," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Se­rang, Aber Nurhadi belum bisa memberikan tanggapan­nya terkait banyaknya siswa yang terjerat narkoba. Saat dihubungi, Aber tidak mem­balas. (agm)

Kategori :