Badak Jawa Terancam Punah

Senin 13-10-2025,21:22 WIB
Reporter : Syirojul Umam
Editor : Sutanto

Selanjutnya, masa sapih anakan yang normalnya tiga tahun akan dipersingkat men­jadi dua tahun, me­mung­kinkan induk lebih cepat bunting kembali.

"Ini seharusnya 3 tahun, bisa kita kurangi menjadi 2 tahun. Kemudian habis itu ditaruh di peddock pengembangan. Supaya kita amati perkem­bangannya, kalau anak-anak ini sudah siap dilihatkan tinggal dilihatkan," tuturnya.

Jika perkawinan alami gagal, teknologi canggih seperti bayi tabung Artificial Reproduction Technology (ART) akan disiap­kan sebagai opsi terakhir, sekaligus menjadi sarana penelitian untuk melahirkan ahli-ahli badak baru.

"Kalau itu juga tidak bisa, kita ambil spesimennya Bayi­bank­nya. Kita simpan di lab dan pelajari kalau bisa kita kebangbiakan di lab kita ke­bangbiakan di lab," paparnya.

Dengan begitu, diharapkan Indonesia tidak hanya mampu menjaga Badak Jawa agar lestari di alam, tetapi juga membuka peluang wisata berbasis konservasi yang dapat menggerakkan ekonomi ma­syarakat Pandeglang.

Program jangka panjang menargetkan dalam 20 tahun ke depan, populasi badak Jawa yang sehat secara genetik akan meningkat signifikan, dan menjauhkan dari ambang kepunahan. 

Sementara itu, Asda III Provinsi Banten, Deni Herma­wan mengatakan, pihaknya terus mendukung pelestarian badak Jawa sebagai salah satu upaya menciptakan ruang yang lebih aman agar spesies itu terhindar dari kepunahan.

"Ini bukan hanya menjaga satu spesies, tapi juga mem­buat pembangunan berke­lanjutan pada sektor pariwi­sata yang ada di Provinsi Banten, yakni mengembang­kan ekowisata berbasis kon­servasi di Ujung Kulon," katanya. (mam)

Kategori :