TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, kedatangan puluhan mahasiswa untuk melakukan aksi demonstrasi pada momentum Hari Jadi Kabupaten Serang ke 499, di depan Pendopo Bupati Serang, Rabu (8/10).
Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah langsung mendatangi mahasiswa, untuk mendengarkan langsung aspirasi yang disampaikan, sekaligus menanggapinya dengan menyampaikan berbagai macam rencana kerja nyata.
Zakiyah mengatakan, sekolah yang mengalami kerusakan sedang dianggarkan untuk dilakukan perbaikan secara bertahap, dan jumlahnya masih dalam tahap hitung-hitungan.Kemudian, terdapat program beasiswa baik untuk SD, SMP, PAUD, hingga universitas, dengan syarat masyarakat Kabupaten Serang, dan masuk dalam kategori tidak mampu.
"Soal pendidikan, kita sudah sampaikan bahwa sekolah rusak akan kami perbaiki secara bertahap karena menyesuaikan kondisi anggaran. Lalu ada juga program beasiswa, kami berikan khusus warga Kabupaten Serang yang berpenghasilan rendah atau masuk kategori tidak mampu," katanya.
Tidak hanya itu, kata Zakiyah, menyoal tentang Pungli ketenagakerjaan yang masih marak terjadi berimbas pada masyarakat, banyak yang harus mengeluarkan uang hingga puluhan juta hanya untuk diterima kerja.
Sehingga, pihaknya membuat program bernama Satgas Pungli yang bekerjasama dengan aparat kepolisian, untuk menuntas habiskan para pelaku Pungli ketenagakerjaan di Kabupaten Serang.
"Saya tahu banyak yang bayar puluhan juta, hanya untuk diterima kerja, dan ada juga yang tertipu, saya tidak setuju dengan Pungli ini. Maka saya buat Satgas Pungli, hasilnya banyak yang sudah tertangkap, namun kasusnya juga banyak ini perlu dukungan bersama dan kita juga harus awasi bersama-sama," ujarnya.
Dikatakan Zakiyah, terdapat program bernama Zona Klinik Advokasi Hukum (Zakiah) yang bertujuan, untuk membantu masyarakat kurang mampu yang sedang terjerat permasalahan hukum secara gratis.
Denga demikian, semua permasalahan hukum yang dialami masyarakat dapat terselesaikan, tanpa harus naik ke persidangan, dan membayar pengacara yang harganya mahal."Cukup datang ke MPP dengan membawa syarat SKTM pasti kami bantu, dan ada Satgas antisipasi kekerasan seksual bekerjasama dengan Komnas Anak juga. Kemudian, untuk galian C ranahnya izin itu bukan di kami, namun di pemerintah pusat dan provinsi, nanti kami coba koordinasi langsung kesana untuk dihentikan," ucapnya.
Mengenai permasalahan sampah, Zakiyah mengatakan, ada rencana untuk membangun Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL), yang kini progresnya sedang mencari lahan sebagai salah satu syarat diterimanya program tersebut dari pemerintah pusat.
Sedangkan untuk penanganan jangka pendeknya, sedang diupayakan menjalin kerjasama pembuangan sampah dengan daerah lain, agar sampah yang berserakan di berbagai wilayah bisa diangkut dan dibuang."PSEL ini program pemerintah pusat, dan mereka meminta kami mencarikan lahannya, yang kini sedang kami upayakan, mohon dukungan dari semuanya semoga lancar tanpa hambatan. Jika PSEL sudah terbangun, nantinya bisa mengelola sampah sebanyak 1.200 hingga 2.000 ton sehari," tuturnya. (agm/and)