“Kalau dibongkar total, pedagang harus memulai dari nol lagi. Usaha yang mereka bangun puluhan tahun bisa hilang begitu saja,” ucapnya.
Habib menyarankan Pemkot untuk memilih opsi renovasi ketimbang pembongkaran total.
“Menurut kami, renovasi itu jauh lebih manusiawi dan realistis. Kalau dipaksa bongkar, kita khawatir ada kepentingan bisnis di baliknya,” pungkasnya.
Kini, keputusan ada di tangan Pemkot Serang. Apakah Pasar Rau benar-benar akan dibongkar habis atau cukup direnovasi, semuanya menunggu hasil kajian resmi.
Sementara itu, para pedagang berharap kebijakan yang diambil tidak merugikan nasib ribuan orang yang bergantung pada denyut ekonomi pasar tradisional terbesar di Kota Serang tersebut. (ald)