TANGERANGEKSPRES.ID, LEBAK — Sejumlah masyarakat Desa Giri Mukti, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak mengeluhkan jalan Poros desa menuju Kampung Cigembor kondisinya rusak berat. Hal itu, akibat aktivitas kendaraan besar yang mengangkut kayu setiap hari.
"Dengan kondisi jalan yang sangat terjal dan rusak parah, mobil jenis keluarga tidak mungkin bisa melintas, motor saja kesulitan untung menanjak apalagi mobil," kata Ade, warga Cimarga, kepada wartawan, Kamis (18/9/2025).
Menurut dia, kondisi jalan rusak berat ini jelas menghambat aktivitas warga, karena hampir semua warga beraktivitas sebagai petani dan berkebun.
"Kami sulit membawa hasil panen kami, karena jalan Poros desa ini merupakan jalan satu-satunya yang bisa kami lalui menggunakan kendaraan," ujarnya.
Terpisah, Kepala Desa Giri Mukti, Agus Turaeda membenarkan, jika jalan Poros Desa sepanjang 1,5 kilometer menuju kampung Cigembor rusak parah akibat aktivitas kendaraan besar pengangkut kayu.
"Kami sudah tegur, tapi tidak pernah mereka indahkan, bahkan sama sekali sekali tidak pernah ada pemasukan kepada desa," papar Agus.
Lanjut Agus, kondisi jalan Poros desa yang rusak berat tersebut tidak mungkin bisa dibangun oleh desa. Karena, Anggaran Dana Desa (ADD) Giri Mukti kecil. Sehingga, dia berharap ada intervensi baik dari pemkab Lebak maupun provinsi.
"Anggaran pembangunan Poros desa yang rusak berat memerlukan anggaran yang besar, sehingga desa tidak mungkin membangunnya sendiri. Untuk itu, kami berharap program Bang Andra membangun jalan desa bisa menyentuh wilayah kami," ucap Agus. (fad)