Siswa SMPN 1 Pagedangan Ikuti Pembelajaran Bahasa Isyarat

Kamis 18-09-2025,18:00 WIB
Reporter : Randy Yasetiawan
Editor : Sihara Pardede

TANGERANG — Siswa SMPN 1 Pagedangan mengikuti pelajaran isyarat yang di gelar oleh Silang.id. Pelajaran isyarat tersebut di­berikan sebagai bentuk kepedulian dan inklusi terhadap siswa tuna­rungu.

Dalam pelajaran isyarat tersebut, semua siswa terlhat bersemangat. Mereka mempelajari huruf, salam dan kata-kata dasar mengunakan tangan sebagai jembatan komu­nikasi yang lebih luas dan manu­siawi. Jadi siswa akan bisa lebih mengerti dan bisa menghargai siswa yang tunarungu atau saat mereka bertemu di luar orang dengan kondisi tunarungu.

Kepala SMPN 1 Pagedangan Baehaki mengatakan, pembe­lajaran isyarat yang diberikan sebagai bentuk pengalaman dan pengetahuan untuk siswa yang normal. Jadi siswa yang normal saat berhadapan dengan siswa tunarungu akan bisa berko­mu­nikasi dengan bahasa isyarat yang mereka pelajari.

“Pembayaran bahasa isyarat ini sebagai pengetahuan dan pe­ngalaman siswa yang normal. Selain itu sebagai bentuk kepe­dulian dan inklusi terhadap siswa tunarungu. Di sekolah ini, kita belajar bukan hanya untuk pintar tapi juga untuk mengerti dan peduli,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (17/9).

Baehaki menambahkan, dengan belajar bahasa isyarat, siswa bisa menghargai siswa dengan status tunarungu. Siswa diharapkan bisa berkomunikasi tanpa ada batasan atau kesulitan. Jadi de­ngan belajar bahasa isyarat, siswa tidak akan ada lagi yang bingung berkomunikasi dengan siswa atau orang tunarungu.

“Dengan pelatihan ini mereka bisa mempunyai semangat dan tahu bagaimana berhadapan de­ngan teman mereka yang tuna­rungu. Sehingga tidak ada kesalah­pahaman dalam berkomunikasi. Saya harap, siswa lebih bijak dan lebih menghargai teman yang tunarungu,”paparnya.

Ia menjelaskan, pelatihan pem­belajaran bahasa isyarat baru pertama kali dilakukan. Pelatihan ini diharapkan bisa terus dilaku­kan dan ditingkatkan agar siswa SMPN 1 Pagedangan bisa mem­punyai pengalaman yang lebih luas terkait bahasa isyarat. Se­hingga siswa bisa berahadapan dan berko­muni­kasi dengan orang tunarungu saat mereka berada di luar sekolah.

“Saya harap ada lagi kegiatan seperti ini agar siswa mempunyai wawasan lebih luas. Ini karena bahasa isyarat ada tingkatkannya, dan saya rasa penting diberikan kepada siswa agar mereka bisa lebih tahu dan punya cara dalam komunikasi dengan teman tuna­rungu,” tutupnya.(ran)

Kategori :