SERANG — Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 Kota Serang yang digelar dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Serang, Minggu (10/8), menjadi ajang evaluasi sekaligus sorotan terhadap kondisi ibu kota Provinsi Banten saat ini.
Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah, menilai Kota Serang masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR), sebelum layak menyandang status sebagai ibu kota Provinsi Banten.
Menurut Dimyati, menjadi wali kota di ibu kota seharusnya lebih fokus pada penataan administrasi dan pengelolaan kota. Namun, kondisi Kota Serang saat ini masih memerlukan pembenahan besar di berbagai sektor.
“Kalau saya nilai, kelayakan Kota Serang menjadi ibu kota masih kurang dan belum layak. PR-nya masih banyak,” ujarnya.
Dimyati menegaskan, Pemprov Banten akan memprioritaskan bantuan untuk Kota Serang. Salah satu sorotan utamanya adalah kebersihan dan penataan lingkungan.
“Biarpun infrastruktur masih dibenahi, kalau kebersihan bagus, kota akan terlihat indah. Sungai-sungai di Kota Serang harus bersih. Saat ini, masih banyak sampah di lingkungan dan sungai. Itu PR paling besar bagi wali kota,” jelasnya.
Ia mencontohkan sejumlah kota besar di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang sukses menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan. Menurutnya, langkah tersebut bisa menjadi acuan bagi Kota Serang.
Selain kebersihan, Dimyati juga menyoroti infrastruktur yang dinilai belum memadai.
“Kalau kita lihat, Kota Serang ini masih seperti pedesaan. Infrastruktur masih kurang. Tapi saya yakin dengan semangat wali kota, wakil wali kota, dan birokrasi yang ada, Kota Serang akan mengalami kemajuan,” katanya.
Menanggapi penilaian tersebut, Wali Kota Serang Budi Rustandi, menegaskan bahwa pihaknya telah memulai langkah penataan sejak enam bulan pertama masa kepemimpinannya.
Visi yang diusung adalah menjadikan Kota Serang sebagai kota yang maju, sejahtera, dan membahagiakan warganya.
“Visi kami adalah dari Kota Serang menuju kota yang maju dan sejahtera bahagia warganya. Dalam enam bulan pertama, banyak kegiatan kami lakukan sebagai tahap awal penataan kota, termasuk perbaikan infrastruktur,” ujar Budi.
Ia menambahkan, pembenahan dilakukan secara bertahap dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi Banten. Menanggapi sorotan Wakil Gubernur terkait kebersihan, Budi mengakui hal tersebut memang menjadi tantangan besar.
“Itu memang PR saya. Sesuai arahan gubernur dan wakil gubernur. Yang namanya ibu kota, harus menjadi ibu kota yang layak. Apa yang sudah saya lakukan dalam enam bulan ini mengikuti arahan dan instruksi dari Pemerintah Provinsi Banten,” tegasnya.
Budi memastikan bahwa pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas lingkungan akan menjadi fokus pemerintahannya dalam mewujudkan Kota Serang yang representatif sebagai pusat pemerintahan provinsi. (ald)