Pemkab Serang akan Kaji Pengibaran Bendera One Piece

Rabu 06-08-2025,22:11 WIB
Reporter : Agung Gumelar
Editor : Andi Suhandi

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Wakil Bupati Se­rang Muhammad Najib Hamas menanggapi, maraknya pe­ngibaran bendera One Piece di berbagai daerah, jelang pe­ringatan HUT RI ke 80 tahun 2025.

Sejumlah daerah sudah ada yang mengeluarkan kebijakan, terkait diperbolehkan atau tidak­nya bendera One Piece tersebut berkibar di wilayahnya karena dianggap sebagai tin­dak­­­an protes atau provokasi terha­­dap pemerintahan setempat.

Di Kabupaten Serang, Najib Hamas menyebutkan, perlu dikaji terlebih dahulu apakah bendera One Piece itu benar sebagai tindakan provokasi atau hanya sebagai ekspresi kreativitas atau hiburan semata.

"Sebelum kita ambil tindakan, tentunya akan dikaji dan didis­kusikan terlebih dahulu, apakah bendera ini sebagai bentuk provokasi atau kreativitas dan hiburan semata. Kami tidak ingin salah ambil keputusan, yang akhirnya malah merugikan banyak pihak, maka dikaji dulu," katanya, Rabu (6/8).

Najib mengatakan, belum mendapatkan laporan lengkap terkait maraknya penggunaan bendera One Piece dari serial anime Jepang tersebut, yang kini menjadi topik hangat diper­bincangkan banyak pihak. 

Yang pasti, sejauh ini belum ada petunjuk teknis atau him­bauan resmi dari Pemkab Se­rang perihal larangan pengibar­­an bendera One Piece, jelang hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 80.

"Belakangan ini, kami ba­nyak menerima tamu dan melaksa­­nakan kegiatan kema­syarakatan, jadi belum sempat membahas permasalahan ini. Tapi, surat himbauan pasang bendera merah putih akan dibuatnya, namun untuk bendera One Piece tentu kita pelajari dulu relevansinya apa dengan kondisi saat ini di Kabupaten Serang," ujarnya.

Dikatakan Najib, Pemkab Serang sampai sekarang ini belum mengambil sikap resmi diperbolehkan atau tidaknya, untuk pengibaran bendera One Piece di Kabupaten Serang. 

"Kita akan mengkaji lebih lanjut makna di balik feno­mena tersebut, yang pasti makna kemerdekaan harus dikembalikan pada semangat perjuangan yang luar biasa," ucapnya.

Di tengah fenomena bendera One Piece sebagai bentuk ekspresi anak muda dalam menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia, Najib menyampaikan, alangkah baiknya apabila kemerdekaan ini dimaknai dengan, sema­ngat juang dalam menciptakan sebuah karya dan menggali potensi generasi muda.

Dirinya menilai bahwa, perayaan kemerdekaan harus menjadi momentum bagi ma­syarakat khususnya gene­rasi muda, untuk terus mera­yakan kebebasan dengan kon­tribusi nyata terhadap daerahnya.

"Hari kemerdekaan ini, ja­ngan hanya dijadikan sere­monial Agustusan saja, de­lapan puluh tahun lalu para pejuang mengibarkan bendera Merah Putih itu ditebus de­ngan nyawa. Sehingga, kali ini harus dibayar dengan menciptakan karya, serta meng­gali potensi generasi muda," tuturnya.

Fenomena bendera One Piece saat ini, menjadi perbin­cangan luas baik secara lang­sung maupun melalui Media Sosial (Medsos) menjelang perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Sehingga, banyak masyarakat terutama kalangan anak muda dan berbagai komunitas me­masang bendera One Piece baik di rumah, kendaraan, gapura, bahkan tiang yang disandingkan dengan bendera merah putih. 

Pro dan kontra memanasi perbincangan tersebut, pe­merintah menganggap ben­dera bajak laut ini dianggap sebagai simbol perlawanan dan provokasi terhadap kon­disi negara saat ini, namun disisi lain sebagian pihak menganggap hal itu sebagai bentuk kreativitas dan hiburan semata. (agm)

Kategori :