TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Wakil Bupati Serang Muhammad Najib Hamas menanggapi, maraknya pengibaran bendera One Piece di berbagai daerah, jelang peringatan HUT RI ke 80 tahun 2025.
Sejumlah daerah sudah ada yang mengeluarkan kebijakan, terkait diperbolehkan atau tidaknya bendera One Piece tersebut berkibar di wilayahnya karena dianggap sebagai tindakan protes atau provokasi terhadap pemerintahan setempat.
Di Kabupaten Serang, Najib Hamas menyebutkan, perlu dikaji terlebih dahulu apakah bendera One Piece itu benar sebagai tindakan provokasi atau hanya sebagai ekspresi kreativitas atau hiburan semata.
"Sebelum kita ambil tindakan, tentunya akan dikaji dan didiskusikan terlebih dahulu, apakah bendera ini sebagai bentuk provokasi atau kreativitas dan hiburan semata. Kami tidak ingin salah ambil keputusan, yang akhirnya malah merugikan banyak pihak, maka dikaji dulu," katanya, Rabu (6/8).
Najib mengatakan, belum mendapatkan laporan lengkap terkait maraknya penggunaan bendera One Piece dari serial anime Jepang tersebut, yang kini menjadi topik hangat diperbincangkan banyak pihak.
Yang pasti, sejauh ini belum ada petunjuk teknis atau himbauan resmi dari Pemkab Serang perihal larangan pengibaran bendera One Piece, jelang hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 80.
"Belakangan ini, kami banyak menerima tamu dan melaksanakan kegiatan kemasyarakatan, jadi belum sempat membahas permasalahan ini. Tapi, surat himbauan pasang bendera merah putih akan dibuatnya, namun untuk bendera One Piece tentu kita pelajari dulu relevansinya apa dengan kondisi saat ini di Kabupaten Serang," ujarnya.
Dikatakan Najib, Pemkab Serang sampai sekarang ini belum mengambil sikap resmi diperbolehkan atau tidaknya, untuk pengibaran bendera One Piece di Kabupaten Serang.
"Kita akan mengkaji lebih lanjut makna di balik fenomena tersebut, yang pasti makna kemerdekaan harus dikembalikan pada semangat perjuangan yang luar biasa," ucapnya.
Di tengah fenomena bendera One Piece sebagai bentuk ekspresi anak muda dalam menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia, Najib menyampaikan, alangkah baiknya apabila kemerdekaan ini dimaknai dengan, semangat juang dalam menciptakan sebuah karya dan menggali potensi generasi muda.
Dirinya menilai bahwa, perayaan kemerdekaan harus menjadi momentum bagi masyarakat khususnya generasi muda, untuk terus merayakan kebebasan dengan kontribusi nyata terhadap daerahnya.
"Hari kemerdekaan ini, jangan hanya dijadikan seremonial Agustusan saja, delapan puluh tahun lalu para pejuang mengibarkan bendera Merah Putih itu ditebus dengan nyawa. Sehingga, kali ini harus dibayar dengan menciptakan karya, serta menggali potensi generasi muda," tuturnya.
Fenomena bendera One Piece saat ini, menjadi perbincangan luas baik secara langsung maupun melalui Media Sosial (Medsos) menjelang perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Sehingga, banyak masyarakat terutama kalangan anak muda dan berbagai komunitas memasang bendera One Piece baik di rumah, kendaraan, gapura, bahkan tiang yang disandingkan dengan bendera merah putih.
Pro dan kontra memanasi perbincangan tersebut, pemerintah menganggap bendera bajak laut ini dianggap sebagai simbol perlawanan dan provokasi terhadap kondisi negara saat ini, namun disisi lain sebagian pihak menganggap hal itu sebagai bentuk kreativitas dan hiburan semata. (agm)