TANGERANG - SDN Wanakerta IV, masih kekurangan siswa dalam proses Sistem Penerima Murid Baru (SPMB) yang sebentar lagi akan selesai. Di SDN Wanakerta IV, target kuota yakni 96 orang dengan tiga rombel yang telah di siapkan. Tetapi, melihat dari hasil pendaftaran hanya ada 64 orang saja dan masih di buka untuk pendaftaran.
SPMB di SDN Wanakerta IV tidak bisa mengikuti sistem skolah yang ada di tengah kota atau pusat keramaian. Di Wanakerta IV hanya menggunakan jalur Domisili saja dan batas usia, tidak menggunakan jalur afirmasi dan juga perpindahan. Hal tersebut, karena sekolah yang di tengah desa jadi tidak bisa disamakan oleh sekolah yang ada di tengah kota.
Kepala SDN Wanakerta IV Madrohim Firmansyah mengatakan, bahwa SPMB di sekolah yang ia pimpin agak berbeda dengan sekolah lain, karena di SDN Wanakerta IV akan kekurangan siswa lantaran sekolah yang ada di tengah desa sehingga banyak yang kurang minat. Selain itu, ada juga sekolah yang berdekatan jadi saat SPMB pasti akan kekurangan siswa.
"Sistem pendaftarannya para calon siswa daftar langsung ke sekolah, setelah itu kita lakukan verifikasi data apakah sesuai atau tidak. Setelah itu, kita buat laporan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang untuk meminta keputusan. Kalau di pakai sistem SPMB yang sebenarnya, kami tidak akan mendapatkan siswa,"ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (1/7).
Madrohim menambahkan, pihaknya juga masih membuka kesempatan kepada calon siswa yang ingin masih daftar, dengan catatan harus berdomisili sesuai dengan aturan yang ada dan jelas laporan ke Dinas Pendidikan harus jelas agar bisa di ketahui.
"Sampai saat ini kami masih menunggu pendaftar, yang ingin daftar kami masih buka. Tetapi, kami sudah koordinasi dengan dinas pendidikan kabupaten Tangerang mengenai masalah ini,"paparnya.
Ia menjelaskan, tidak akan ada masalah jika memang kekurangan siswa di banding deng kelebihan siswa, karna memang saat di mulai kuota telah di siapkan. Jadi, usai SPMB siswa bisa mengikuti program belajar dengan kapasitas siswa yang ada. Kalau kelebihan siswa, yang jadi kendala adalah ruang kelas yang harus di siapkan.
"Kalau hasil putusan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, kalo kuota tidak tercapai maka tidak masalah. Yang jadi masalah, kuota melebihi itu yang akan jadi masalah di sekolah. Karena, pasti akan menyiapkan ruang kelas. Sedangkan SD sudah di petakan ruang kelasnya,"tutupnya. (*)