Adhy menambahkan, dalam khitanan massal tersebut pihaknya menyiapkan 3 dokter spesialis bedah, dokter anastesi 1 orang, dokter umum 8 orang, perawat 10 orang dan sejumlah apoteker.
"Sunatan ini menggunakan metode cauter, yakni metode canggih dimana 2-3 hari kemudian anak bisa kembali beraktivitas. Kalau dahulu khitan bisa minimal seminggu baru kering," tambahnya.
Ditempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel Bambang Noertjahjo mengatakan, khitanan massal adalah salah satu wujud nyata kepedulian pihaknya terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak-anak.
"Khitanan ini tidak hanya memberikan manfaat kesehatan bagi anak-anak yang dikhitan tapi, juga meringankan beban orang tua dalam memenuhi salah satu kewajiban agama dan tradisi," ujarnya.
Pria yang biasa disapa Bambang Apul tersebut mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara itu. "Terutama tenaga medis dan relawan yang telah meluangkan waktu dan tenaganya," ungkapnya. (*)