TANGERANGEKSPRES.ID - Kebijakan pemerintah yang melarang study tour keluar daerah bagi para pelajar menjadi berkah bagi museum Multatuli Kabupaten Lebak. Pasalnya, penerapan kebijakan larangan tersebut membawa berkah yang membuat kunjungan wisatawan ke museum Multatuli meningkat cukup drastis.
Kepala Museum Multatuli Lebak Ubaidillah membenarkan, jika kebijakan larangan study tour pagi pelajar membuat pengunjung museum Multatuli meningkat hingga 25 persen.
"Iya Museum Multatuli Lebak jadi salah satu tujuan study tour pagi pelajar yang ada di Banten paska larangan study tour keluar daerah," kata Ubaidillah, kepada wartawan, Rabu (14/5/2025).
Menurut Ubaidillah, tata-rata dalam sehari pengunjung mencapai 250 orang, dengan hitungan peningkatan pengunjung sekitar 25 persen.
"Museum Multatuli tahun 2025 ini ditarget 36 ribu pengunjung, dengan targetan PAD sebesar Rp 30 juta dan dianggran perubahan kemungkinan meningkat menjadi Rp 35 juta," ujarnya.
Lanjut dia, PAD yang ditarget Rp 30 juta dalam setahun, hingga kini sudah mencapai 60 persen. Sehingga, sisanya 40 persen optimis bisa tercapai hingga akhir tahun.
"Kalau dilihat tren kunjungan saat ini, target PAD dan kunjungan optimis tercapai bahkan bisa melebihi," tuturnya.
Agustinus, pelajar SLTA di Tangerang Selatan yang berkunjung ke Museum Multatuli mengaku, dirinya senang bisa mengunjungi Museum Multatuli yang ada di Rangkasbitung ini. Karena, museum Multatuli ini bukti sejarah penjajahan Belanda.