Menurut Suyudi terdapat beberapa kerawanan yang diprediksi dalam pelaksanaan Pilkada 2024 yang harus di antisipasi. Berbagai kerawanan yang diprediksi dapat terjadi antara lain, adanya komplain warga yang tidak dapat menggunakan hak pilihnya, money politic, ketidaknetralan penyelenggara pilkada, intimidasi, dan adanya penolakan terhadap hasil penghitungan suara di TPS.
"Serta potensi terjadinya bentrok fisik antar pendukung pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah," tuturnya.
Polda Banten berupaya menerapkan manajemen keamanan yang terpadu dan komprehensif, dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada, dan mengerahkan ribuan personel dalam melakukan pengamanan tahap pemungutan suara.
"Dalam melakukan pengamanan tahap pemungutan suara akan dilibatkan sejumlah 27.308 personel, yang terdiri dari 4.344 personel polri, 1.530 personel TNI dan 21.434 personel linmas, serta Power On Hand Kapolda Banten sebanyak 120 Personel Brimob dan Samapta yang bersiaga di mako Polda Banten," ungkapnya.
Dengan memperhatikan luas wilayah, karakteristik kerawanan daerah, jumlah tps dan kekuatan personel yang kmiliki, tentu masih perlu melakukan upaya penguatan harkamtibmas.
"Oleh karena itu, saya berharap seluruh personel mampu memperkokoh kerja sama sinergis dengan penyelengga pilkada, satuan tni, masyarakat dan mitra keamanan lainya, agar pesta demokrasi Pilkada 2024 di Provinsi Banten dapat berlangsung aman, jujur, adil dan demokratis," tuturnya.
Ia juga memberikan beberapa arahan kepada seluruh personel, untuk dipedomani dan dilaksanakan, mulai dari
mempersiapkan mental dan fisik dengan dilandasi komitmen moral dan disiplin kerja yang tinggi, dalam melaksanakan pengamanan.